Selasa 17 Dec 2024 16:29 WIB

Mencium Wangi Surga

Sahabat Nabi ini mencium wangi surga dari arah Bukit Uhud.

Jabal Uhud, Madinah.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jabal Uhud, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada permulaan Perang Uhud, Muslimin sesungguhnya berada dalam posisi unggul. Strategi yang sudah dicanangkan Nabi Muhammad SAW berjalan dengan baik. Alhasil, pasukan musyrikin sempat mundur. Beberapa dari mereka bahkan melarikan diri dari gelanggang pertempuran.

Salah satu poin taktik Rasulullah SAW ialah mengamankan kawasan bukit Uhud. Beliau pun menempatkan sejumlah pasukan berkuda di sana. Mereka ditugaskan agar selalu berada di tempat. Jangan ke mana-mana hingga musuh benar-benar telah kembali ke Makkah.

Baca Juga

Namun, para prajurit berkuda itu melalaikan tugasnya. Dari atas bukit, mereka seperti melihat rekan-rekan sepejuangannya di lembah sudah berhasil menyapu musuh. Bahkan, tampak beberapa harta benda milik kafir Quraisy teronggok begitu saja di atas tanah.

Karena mengira telah memperoleh kemenangan, pasukan berkuda ini lalu meninggalkan posnya, dan menuruni bukit. Inilah yang ditunggu-tunggu pasukan Quraisy yang berjaga di dekat puncak bukit. Mereka dipimpin Khalid bin Walid—yang saat itu belum memeluk Islam.

Khalid dan anak buahnya lalu mengawali serangan balik. Pasukan Muslim sangat terkejut dengan serbuan itu. Dalam waktu singkat, mereka pun tercerai berai dan berhamburan ke segala arah. Situasi menjadi kacau-balau.

Kemudian, tersiar kabar bahwa Nabi SAW telah gugur akibat serangan mendadak itu. Berita tersebut segera meruntuhkan moril sebagian besar pasukan Muslimin. Bahkan, beberapa orang Islam terduduk lemas, seakan-akan tidak lagi berdaya mengangkat pedang.

Berbeda dengan mereka, Anas bin Nadhar tidak patah semangat. “Mengapa kalian hanya duduk-duduk saja!?” tanya sahabat Nabi SAW itu dengan nada menyemangati.

“Kami mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW telah terbunuh,” jawab mereka.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement