REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya menjelaskan hikmah yang akan didapatkan orang beriman yang tertimpa musibah zahir, termasuk orang yang terkena musibah kecelakaan seperti yang terjadi di Kilometer 92 Tol Cipularang baru-baru ini.
"Jika Anda melihat orang beriman tertimpa musibah atau mungkin Anda tertimpa musibah kecil atau besar, ini ada tiga hal yang Anda dapat," ujar Buya Yahya dikutip dari video ceramahnya yang diunggah kanal Al-Bahjah TV, Selasa (12/11/2024).
Di antaranya, menurut dia, orang beriman yang tertimpa musibah akan diampuni dosanya oleh Allah SWT. Karena, menurut dia, Allah SWT bisa mengampuni dosa yang diperbuat dengan cara memberikan hukuman di dunia.
"Ditimpakan musibah kepada seorang hamba karena Allah ingin menghapus dosa-dosanya. Maka bagi orang yang beriman di saat tertimpa musibah itu yang ada kelegaan dalam hatinya," ucap Buya Yahya.
Menurut dia, jika ada seorang mukmin yang dihukum oleh Allah SWT di dunia, maka sebenarnya Allah SWT tidak ingin menghukumnya nanti di akhirat. Lalu bagaimana jika orang yang tidak diberi musibah di dunia, padahal dia banyak dosa?
Menurut Buya Yahya, orang seperti itu ada cara pengampunannya sendiri. Jika sudah meninggal dunia, orang tersebut akan disiksa dulu oleh Allah SWT, tapi setelah itu akan dimasukkan ke surga.
"Mau disiksa di neraka? Enggak mau. Berarti enggak ada jalan lain kecuali saat ini harus istighfar banyak-banyak," kata Buya Yahya.
Lalu bagaimana jika ada orang yang sudah banyak istighfar kepada Allah SWT tapi masih dikenakan musibah? Menurut Buya Yahya, musibah tersebut datang juga karena Allah SWT ingin mengangkat derajatnya.
"Istighfarnya banyak, tidak bisa dihitung. Istighfar, menangis, menyesal, terus istighfar. Tapi kok masih tertimba musibah? Mengapa dia? Katahuilah justru karena Allah sayang kepada dia. Mau diangkat derajatnya," jelas Buya Yahya sembari mengutip hadits Nabi SAW.
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata
Dari Anas bin Malik RA, beliau SAW bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR Ibnu Majah no 4031)
"Kalau Allah sudah mencintai satu kaum akan diangkat derajatnya dengan bencana. Dikasih bencana karena Allah sayang," kata Buya Yahya.
Jika tiba-tiba tertimpa musibah, dia pun mengimbau kepada umat Islam untuk menata hatinya dengan baik dan yakinlah bahwa Allah mencintai seorang hamba yang tertimpa musibah.