Rabu 01 Oct 2025 14:34 WIB

Mengapa Dianjurkan Istighfar Usai Melakukan Amal Shaleh?

Setiap amal ibadah tak luput dari kekurangan.

Berdzikir. (ilustrasi)
Foto: Republika
Berdzikir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup yang ditulis oleh Syekh Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, dalam hadits yang diriwayatkan Tsauban, dan tercantum dalam Shahih Muslim, setiap kali Rasulullah ﷺ usai sholat, beliau mengucapkan, “Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah.” 

Di akhir hayat Rasulullah ﷺ, Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan Surat An-Nashr, 

Baca Juga

 

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ. وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجً. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا

 

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nashr ayat 1-3) 

Allah Subhanahu wa Ta'ala seakan menyuruh Muhammad ﷺ mengakhiri hidupnya dengan mengucapkan istighfar kepada-Nya. 

Ibnu Taimiyyah berkata, “Rahasia di balik perintah untuk beristighfar ketika usai melakukan amal shalih adalah, bahwa amalan kita tidak bisa lepas dari kekurangan, dan terkadang kita terlalu mengagumi apa yang telah kita lakukan, seakan-akan kita berkata, “Aku telah melaksanakan amal shalih, jadi mengapa aku harus beristighfar?” 

Waktu sahur adalah waktu para ulama sedang giat melaksanakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

 

 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement