Lewat artikelnya, Lucas menegaskan, dia selalu berdiri bersama Israel selama perang. Setelah peristiwa 7 Oktober, Lucas membawa sumbangan untuk IDF. Dia bahkan membubuhkan tanda tangannya di salah satu roket yang membunuh anak-anak dan perempuan di Gaza.
“Itulah sebabnya suatu hari ketika seorang teman di tentara mengatakan bahwa IDF ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan saya, saya sangat tersentuh. Dia menulis nama saya pada sebuah bom yang ditujukan untuk Hamas dan mengirimi saya foto,”ujar dia.
Saat diprotes karena ulah kontroversialnya yang membuat viral, Lucas justru menanggapinya dengan foto bom yang tertera namanya. Lucas mengungkapkan, pihaknya menjadi sasaran boikot dari sesama bintang film dewasa. "Seorang bintang film porno gay Iran (bayangkan masalah di sana) memimpin kampanye tersebut, begitu pula sejumlah antisemit dan pendukung Hamas lainnya,"kata dia.
"Mereka mulai mengintimidasi orang-orang di industri saya. Tak lama kemudian, model demi model ditekan untuk mencela saya di depan umum dan menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah bekerja dengan saya lagi. Saya disebut sebagai pembunuh anak, pembunuh bayaran, dan banyak lagi."