REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Ade Hashman dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kesehatan Rasulullah menjelaskan, istinsyaq berarti menghirup air ke dalam hidung lalu dibuang kembali. Ini mungkin bukanlah rutinitas yang akrab bagi seluruh orang, seperti halnya mandi menjadi kebiasaan yang dikenal di manapun berada.
Namun, orang Islam dari manapun berasal pasti akrab dengan wudhu. Ade mengatakan, istinsyaq pun bisa dilakukan saat berwudhu.
Mengutip pernyataan ahli bedah tumor, Dr Bahar Azwar, SP.B.Onk, istinsyaq sangat bermanfaat dilihat dari perspektif medis. Jika terdapat tumor yang tersembunyi di dalam hidung, aliran air di dalam organ tersebut yang menyapu area nasofaring. Dengan demikian, istinsyaq dapat menjadi deteksi dini bagi penderita tumor di daerah nasofaring.
Struktur jalan nafas melalui hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Ini juga merupakan wilayah yang terbuka secara langsung dengan dunia luar.
Di samping saluran pencernaan, saluran pernapasan merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi banyak penyakit infeksi. Rongga hidung pun sesungguhnya dihuni banyak kuman, seperti streptoccus, pneumonia, neisseria, dan hermophilus sp.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dipastikan menempati 10 besar penyakit yang paling sering menyerang masyarakat. Terlebih lagi, bila mereka sering terpapar polusi dan radikal bebas di lingkungan tempat tinggalnya.
"Dengan istinsyaq, maka ada upaya membersihkan selaput dari lendir hidung yang mungkin terkontaminasi oleh udara kotor serta kuman," kata dr Hashman, menyimpulkan.
Fardhu wudhu
Pertama, niat saat membasuh wajah. Posisi niat adanya di dalam hati namun harus ditegaskan dengan diiringi rukun yang pertama dari wudhu itu sendiri. Sunnahnya niat itu Aku niat : نويت رفع الحدث ) dilafazkan seperti ucapan mengangkat hadats\".
Kedua, membasuh wajah. Membasuh adalah mengalirkan air ke permukaan kulit dan meratakannya.
Ketiga, membasuh kedua tangan sampai siku. Maksudnya sikunya ikut dibasuh juga
Keempat, mengusap sebagian kepala. Mengusap berbeda dengan membasuh.
Mengusap itu adalah mengusapkan telapak tangan yang basah dengan air ke bagian yang diusap. Minimal ada bagian dari kepala yang basah kena air, walaupun hanya sebagain dari rambut. Tapi bila hanya mengusap pada kerudung saja, wudhu'nya belum sah.
Kelima, membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
Terakhir, fardhu-fardhu tersebut itu dilakukan secara tertib. Jadi, semisal orang membasuh kaki terlebih dahulu sebelum mengusap kepala, maka membasuh kakinya itu belum sah dan harus diulangi.