Rabu 19 Nov 2025 11:54 WIB

Hamas Kecam Serangan Israel di Lebanon Selatan, Bantah Tuduhan Palsu

Israel lakukan serangan ke Lebanon Selatan.

Logo Hamas
Logo Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam pembantaian mengerikan yang dilakukan tentara Israel di Kamp pengungsi Ain al-Hilweh di kota Sidon, Lebanon selatan, dan menegaskan bahwa tidak ada fasilitas militer di kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon.

"Kami mengutuk dan menolak agresi Zionis yang menargetkan tempat yang padat penduduk sipil dan dekat dengan salah satu masjid, dan kami menganggapnya sebagai serangan brutal terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya dan kedaulatan Lebanon," kata dia, dikutip Aljazeera, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga

Gerakan itu menjelaskan klaim dan tuduhan tentara pendudukan bahwa tempat yang menjadi sasaran adalah kompleks pelatihan milik gerakan itu adalah fitnah dan kebohongan belaka.

“Tuduhan bertujuan untuk membenarkan agresi kriminalnya, dan menghasut kamp-kamp dan rakyat Palestina kami," ujar dia.

Hamas menambahkan yang menjadi sasaran adalah lapangan olahraga terbuka yang sering dikunjungi anak-anak laki-laki dari kamp tersebut. "Tidak ada fasilitas militer di kamp-kamp Palestina di Lebanon," kata Hamas.

Gerakan tersebut menuntut Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji terhadap rakyat dan saudara-saudara di Lebanon.

Sementara itu, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina di Lebanon menegaskan bahwa klaim tentara pendudukan tentang pemboman sasaran militer adalah kebohongan untuk membenarkan kejahatannya.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan 13 orang gugur dan empat lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp Ain al-Hilweh di kota Sidon, selatan negara itu, Selasa (19/11/2025) malam, beberapa jam setelah seorang pria meninggal dalam serangan yang menargetkan sebuah mobil di kota Blida, selatan Lebanon.

Koresponden Aljazeera melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan sebuah mobil di Kamp Ain al-Hilweh di Sidon.

Sementara Badan Informasi Nasional melaporkan bahwa serangan itu terjadi di sekitar Masjid Khalid bin al-Walid, di jalan bawah tanah di dalam kamp, yang menyebabkan kebakaran di tempat itu.

Setelah serangan itu, sebuah drone terlihat terbang sangat rendah dari Zahrani ke lokasi serangan di Sidon.

Tentara Israel mengklaim bahwa mereka menyerang militan yang bekerja di kompleks pelatihan milik Hamas di selatan Lebanon.

"Militan Hamas menggunakan kompleks itu untuk merencanakan dan melaksanakan konspirasi teroris terhadap pasukan dan negara kami," kata Militer Israer.

Satu orang gugur akibat tembakan drone Israel yang menyerang sebuah mobil di kota Blida di selatan Lebanon pada Selasa malam, menurut kantor berita nasional.

Ini adalah serangan kedua terhadap kota tersebut setelah drone menjatuhkan bom ke sebuah ekskavator di kota Blida pada dini hari, yang menyebabkan kebakaran.

Seorang warga Lebanon gugur pagi ini dalam serangan yang dilancarkan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah mobil di kota Bint Jbeil di selatan negara itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement