REPUBLIKA.CO.ID, Meski sudah diusir dari surga ke bumi, iblis mendapat penangguhan hukuman dari Allah SWT untuk menjalankan misinya mencari 'kawan' sebanyak-banyaknya sebagai teman di neraka. Alquran mendeskripsikan kisah iblis diusir dari surga dalam QS Al A'raf ayat 13-17.
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ
Qāla fahbiṭ min-hā fa mā yakụnu laka an tatakabbara fīhā fakhruj innaka minaṣ-ṣāgirīn
13. (Allah) berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
Qāla anẓirnī ilā yaumi yub'aṡụn
14. (Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.”
قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ
Qāla innaka minal-munẓarīn
15. (Allah) berfirman, “Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.”
قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Qāla fa bimā agwaitanī la`aq'udanna lahum ṣirāṭakal-mustaqīm
16. (Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus."
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
Tsumma la`ātiyannahum mim baini aidīhim wa min khalfihim wa 'an aimānihim wa 'an syamā`ilihim, wa lā tajidu akṡarahum syākirīn
17. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.
Ibnu Katsir mengatakan, hingga hari ini, Iblis merupakan makhluk yang diberi penangguhan oleh Allah SWT. Mereka tidak menerima azab sekarang dan tidak akan pernah mati sebelum Kiamat tiba. Setelah tinggal di bumi, Iblis membangun singgasana di tengah laut. Dia duduk di atas singgasana itu, sambil senantiasa mengirimkan pasukan yang bertugas untuk mengembuskan berbagai kejahatan dan fitnah di tengah manusia.
Mengenai habitat iblis yang berada di laut juga diungkap oleh hadits Rasulullah SAW. Dari Jabir Ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan itu membangun singgasana di atas air. Ia kirimkan pasukan di tengah-tengah manusia. Pasukan yang paling dekat kedudukannya dengan setan adalah yang mampu mengembuskan fitnah yang paling besar. Salah seorang dari mereka datang dan melapor, “Aku selalu bersama si Fulan, hingga aku tinggalkan saat mengatakan ini dan itu. Iblis berkata, “Tidak begitu, demi Allah kamu tidak melakukan apapun.’ Kemudian, datanglah satu lagi pasukannya dan melapor, ‘Aku tidak meninggalkannya sebelum berhasil memecah belah antara ia dan keluarganya.’ Maka, iblis mendekati setan itu dan berkata,’ Bagus sekali” (HR Muslim).