REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat Indonesia agar tidak bosan dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina melalui gerakan boikot produk Israel dan semua yang terafiliasi.
“Jangan pernah berhenti dalam gerakan boikot. Sebab, genosida di sana juga tidak berhenti. Makanya, tugas kita terus mendengungkan gerakan boikot produk Israel dan semua yang terafiliasi,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI M Cholil Nafis melalui keterangan resminya, Senin (30/9/2024).
Ajakan kampanye dalam memboikot berbagai produk Israel ini, kata dia, untuk membuka mata masyarakat Indonesia mengenai kondisi yang terjadi dalam satu tahun belakang di Palestina. Dia menjelaskan, banyak anak kecil dan kaum perempuan menjadi korban dalam keganasan serang Israel ke Palestina.
Seperti catatan yang dibagikan oleh otoritas kesehatan di Gaza belum lama ini, mereka menyebutkan hampir 45.000 orang warga Gaza tewas dalam setahun terakhir, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Mesin-mesin perang Israel yang didukung penuh Amerika dan Eropa hingga hari ini, kata dia, telah meluluhlantakkan wilayah kecil di selatan Palestina, melukai lebih dari 100.000 orang dan memaksa 2 juta lebih penduduknya hidup di tenda-tenda pengungsian.
“Kita membantu Palestina sesuai dengan kemampuan masing-masing. Intinya, ini soal kemanusiaan kita bersama dan karena itu kita tidak boleh diam,” ujarnya.
Selain itu, Cholil berharap informasi terkait boikot produk Israel dan semua produk terafiliasi bisa terus menggaung dan menjadi tren di tengah masyarakat, termasuk di media sosial.
“Yang penting dalam gerakan boikot ini, kita semua punya standing position sama yakni membela Palestina. Kewajiban kita adalah berjuang. Soal berhasil atau tidaknya, itu kehendak Allah SWT,” pesannya.