Senin 16 Sep 2024 16:51 WIB

Lima Syair Maulid Simthud Duror Perlihatkan Cinta yang Mendalam kepada Rasulullah

Syair-syair dalam Simthud Duror terkenal karena keindahan bahasa dan kekayaan makna.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Umat Islam menyalakan lampu pada gawainya saat Maulid Akbar sepuluh ribu rebana di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023). Sholawat dalam rangka haul penulis Kitab Maulid Simthudduror Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi yang diselenggarakan oleh Majelis Cinta Nabi tersebut mengharuskan hadirin membawa dan memainkan rebana.
Foto:

3. Kehadiran Nabi Muhammad

فَمَا اَجَلَّ هَذَا الْمَنَّ الَّذِيْ تَكَرَّمَ بِهِ الْمَنَّانْ ﴿﴾ وَمَا اَعْظَمَ هَذَا الْفَضْلَ الَّذِيْ بَرَزَ مِنْ حَضْرَةِ الْإِحْسَانْ ﴿﴾ صُوْرَةً كَامِلَةً ظَهَرَتْ فِي هَيْكَلٍ مَحْمُوْدْ ﴿﴾ فَتَعَطَّرَتْ بِوُجُوْدِهَا اَكْنَافُ الْوُجُوْدِ ﴿﴾ وَطَرَّزَتِ بُرْدَ الْعَوَالِمِ بِطِرَازِ التَّكْرِيْم 

"Aduhai, betapa agung anugerah ini dilimpahkan oleh Dia yang Maha Pemurah, Maha Pemberi. Betapa tinggi nilai keutamaan ini datang dari tuhan sumber segala ihsan. Karunia teramat sempurna. Dalam bentuk insan terpuji. Kehadirannya mengharumi segenap penjuru. Menghiasnya dengan sulaman indah penuh keagungan."

Syair ini mengungkapkan rasa syukur dan kekaguman atas kehadiran Nabi Muhammad sebagai anugerah dari Allah yang Maha Pemurah dan Pemberi. Syair ini memuji betapa besar dan agungnya karunia yang diberikan oleh Allah dengan diutusnya Nabi Muhammad. Kehadirannya dianggap sebagai bentuk rahmat terbesar dari Tuhan.

Ditekankan bahwa kehadiran Nabi merupakan manifestasi dari keutamaan dan kebaikan yang diberikan langsung dari sumber segala kebaikan, yaitu Allah. Nabi Muhammad digambarkan sebagai karunia yang paling sempurna dalam wujud manusia yang terpuji. Beliau adalah contoh utama akhlak mulia dan kehormatan.

Kehadirannya dianggap memberikan kebaikan dan pengaruh positif ke seluruh penjuru, seakan-akan keharumannya menyebar ke mana-mana. Ini menunjukkan betapa besar dampak beliau bagi umat manusia.

Kehadiran Nabi dihiasi dengan keindahan dan keagungan yang penuh makna, yang semakin menegaskan betapa besar posisi dan martabat beliau dalam kehidupan manusia.

4. Kelahiran Nabi Muhammad

وَحِيْنَ بَرَزَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَطْنِ أُمِّهِ بَرَزَ رَافِعًا طَرْفَهُ إِلَى السَّمَآءمُؤْمِيًا بِذٰلِكَ الرَّفْعِ إِلَى أَنَّ لَهُ شَرَفًا عَلَا مَجْدُهُ وَسَمَاوَكَانَ وَقْتُ مَوْلِدِ سَيِّدِ الْكَوْنَيْنمِنَ الشُّهُوْرِ شَهْرُ رَبِيْعِ الْأَوَّلِ وَمِنَ الْأَيَّامِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنوَمَوْضِعُ وِلَادَتِهِ وَقَبْرِهِ بِالْحَرَمَيْنوَقَدْ وَرَدَ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُلِدَ مَخْتُوْنًا مَكْحُوْلًا مَقْطُوْعَ السُّرَّةتَوَلَّتْ ذٰلِكَ لِشَرَفِهِ عِنْدَ اللهِ أَيْدِي الْقُدْرَةوَمَعَ بُرُوْزِهِ إِلَى هٰذَا الْعَالَمِ ظَهَرَ مِنَ الْعَجَائِبمَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ أَشْرَفُ الْمَخْلُوْقِيْنَ وَأَفْضَلُ الْحَبَائِب

Artinya: "Dan pada saat Nabi SAW dilahirkan ibunya. la lahir seraya menunjukkan pandangan ke arah langit. Bagai isyarat ia beroleh kemuliaan. Serta kehormatan yang tinggi menjulang. Adapun Maulid-nya hari Senin bulan Rabiul Awwal. Tempat kelahiran serta makamnya di Al-Haramain. Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan. Dalam keadaan telah terkhitan. Bermata bagaikan bercelak. Tali pusarnya telah terpotong bersih. Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah llahi. Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya. Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya. Tampak beberapa keajaiban. Membuktikan bahwa ia insan termulia di antara semua makhluk. Paling utama di antara yang dikasihi Allah.

5. Seperti Bulan Purnama

 

وَإِذَا مَشَى فَكَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبفَيَفُوْتُ سَرِيْعَ الْمَشْيِ مِنْ غَيْرِهِ خَبَبفَهُوَ الْكَنْزُ الْمُطَلْسَمُ الَّذِيْ لَا يَأْتِي عَلَى فَتْحٍ بَابِ أَوْصَافِهِ مِفْتَاحوَالْبَدْرُ التِّـمُّ الَّذِيْ يَأْخُذُ الْأَلْبَابَ إِذَا تَخَيَّلَتْهُ أَوْ سَنَاهُ لَهَا لَاح .

Artinya: "Jika berjalan, seakan-akan turun dari ketinggian, mendahului orang yang cepat dalam berjalan. Meski tampak selalu tenang tidak tergesa. Demikianlah ia bagai pusaka tersimpan rapi, dalam wadah kokoh tertutup rapat. Tiada anak kunci mampu membuka pintu sifat-sifatnya. Atau bak bulan purnama. Membuat takjub akal dan pikiran. Setiap kali membayangkan keindahannya. Atau berkas cahayanya tampak bagi penglihatan."

Secara keseluruhan, potongan syair dalam kitab Simthud Duror di atas adalah bentuk penghormatan dan kekaguman kepada Nabi Muhammad sebagai anugerah terindah dari Allah yang membawa cahaya dan keberkahan bagi dunia. Umat Islam di Indonesia sering mengalunkan syair-syair ini dalam perayaan Maulid Nabi, menambah suasana khidmat dan kebahagiaan.

photo
Tiga Teori Perayaan Maulid Nabi - (Desain Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement