Sementara itu, ketika berada di kamar mandi, setiap Muslim harus memperhatikan adab berikut ini.
Pertama, mengucapkan doa sebelum memasuki kamar mandi
Sebagaimana dalam hadis dijelaskan bahwa Nabi Muhammad ketika memasuki jamban mengucapkan bismillah dan mengucapkan doa.
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِى آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki tempat buang hajat, lalu ia ucapkan “Bismillah.” (HR. Tirmidzi).
Kemudian, dalam hadis lain dari Anas bin Malik, beliau mengatakan:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْخَلاَءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan)." (HR Bukhari dan Muslim).
Kedua, mendahulukan kaki kanan daripada kaki kiri
Mendahulukan kaki kanan dalam setiap perkara adalah salah satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW, termasuk ketika memasuki kamar mandi.
Bahkan, Nabi Muhammad juga sudah terbiasa memakai sandal dengan mendahulukan kaki kanan daripada kaki kiri. Sebagaimana terdapat dalam hadits:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
Nabi SAW lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik). (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga...