Kamis 19 Sep 2024 12:59 WIB

Ketika Sahabat Nabi Tergesa Pergi Usai Shalat

Sahabat Nabi ini takut bila anaknya memakan kurma milik orang lain karena lapar.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu kali, Nabi Muhammad SAW baru saja usai memimpin shalat subuh di masjid. Rasulullah SAW lantas melihat, Abu Dujanah tergesa-gesa meninggalkan masjid, tanpa menunggu pembacaan doa yang dibawakan beliau.

Kejadian yang sama terus berulang pada hari-hari berikutnya tiap bakda subuh. Maka, Rasulullah SAW mencoba mencari tahu penyebab kebiasaan sahabatnya itu.

Baca Juga

"Wahai Abu Dujanah, apakah engkau tidak memiliki permintaan kepada Allah, sehingga engkau sering buru-buru meninggalkan masjid usai shalat?" tanya beliau.

"Wahai Rasulullah, saya memiliki satu alasan mengapa sering buru-buru meninggalkan masjid seusai shalat subuh," jawab Abu Dujanah.

"Ceritakanlah!"

"Rumah saya bersisian persis dengan rumah tetangga. Pekarangan tetangga saya ini ditumbuhi pohon kurma yang dahannya menjulang, masuk ke halaman rumah saya. Tiap kali angin malam berembus, tak sedikit buah kurma dari pohon itu jatuh dan mendarat di depan pintu rumah saya."

"Sementara itu," lanjut Abu Dujanah, "Keluarga kami termasuk yang seadanya. Sering kali anak-anak saya tidur dalam kondisi kelaparan karena tak ada makanan. Maka, ketika mereka bangun dan melihat kurma-kurma berserakan di depan pintu, mereka pun memakannya."

Abu Dujanah lantas menceritakan, pernah suatu ketika anaknya kedapatan memakan kurma yang jatuh dari pohon tetangganya itu. Maka, ia pun berupaya sekuat tenaga untuk mengeluarkan kurma yang terlanjur dimakan tadi dari mulut anaknya.

"Wahai anakku, janganlah engkau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak. Demi Allah, hingga nyawamu lepas pun, aku akan mengeluarkan kurma itu agar tak ada harta haram masuk dalam perutmu," demikian Abu Dujanah menirukan kata-katanya ke anaknya itu.

Oleh karena itu, lanjut Abu Dujanah, dirinya sering meninggalkan masjid terburu-buru usai shalat subuh. Harapannya, ia masih sempat mengumpulkan buah-buah kurma dari pohon tetangga yang jatuh di halaman rumahnya. Jangan sampai anak-anaknya melihat kurma itu terlebih dahulu sehingga memakannya karena terdorong rasa lapar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement