Rabu 04 Sep 2024 17:30 WIB

Lima Pernyataan Paus Fransiskus Soal Palestina, Salah Satunya Ungkap Genosida

Paus menyampaikan desakan gencatan senjata

Warga berfoto dengan papan bergambar Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno  (SUGBK) menjelang misa akbar di Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar pada Kamis (5/9) besok yang akan diikuti oleh sekitar 90 ribu umat katolik dari seluruh Indonesia. Nantinya Paus Fransiskus akan menyapa umat katolik mengelilingi SUGBK menggunakan kendaraan Popemobile. Paus Fransiskus  melakukan perjalanan keagamaan dan kenegaraan atau apostolik ke Indonesia selama 4 hari dari tanggal 3-6 September mendatang. Indonesia merupakan negara pertama yang akan dikunjungi Paus Fransiskus selama perjalanan apostoliknya selama 11 hari di kawasan Asia Pasifik.
Foto:

5. Seruan Gencatan Senjata

Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus pada Ahad (29/10/2023) menyerukan gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas. Dia juga menyerukan untuk pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza.

"Jangan ada seorang pun yang mengabaikan kemungkinan menghentikan senjata," katanya pada pemberkatan mingguan di St. Peter's Square, Vatikan, Italia, dikutip dari Al Arabiya, Ahad (29/10/2023).

Paus Fransiskus menekankan agar segala pihak berhenti meneruskan peperangan. "Gencatan senjata. Kami mengatakan gencatan senjata, gencatan senjata. Saudara-saudara, hentikan! Perang selalu adalah kekalahan, selalu," tambahnya.

Dia juga menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata di Gaza dan meminta bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke daerah kantong tersebut. Ia juga meminta Hamas melepaskan sandera dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Dalam pidato Angelusnya kepada umat di St. Peter's Square itu, Paus mengajak umatnya untuk terus berdoa atas situasi buruk yang terjadi di Israel dan Palestina. "Semoga tidak ada seorang pun yang putus asa untuk mengesampingkan semua senjata," tuturnya.

 
photo
Infografis Poin Pernyataan Paus saat Bertemu Presiden Jokowi - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement