REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan apolistik ke Indonesia dari 3-6 September 2024. Pemegang Takhta Suci Vatikan tersebut menyambangi Indonesia yang notabene merupakan negara berpopulasi Muslim terbesar di dunia yang hidup rukun bersama umat Katolik.
Kunjungan tersebut juga terjadi saat konflik di Timur Tengah juga menyita perhatian dunia, terlebih masyarakat Muslim. Kampanye genosida israel di jalur Gaza masih terus berlangsung dengan korban jiwa sudah mencapai lebih dari 40 ribu orang. Dalam rekam jejaknya, Paus juga pernah menyampaikan pernyataan terkait perang di Palestina, dari desakan gencatan senjata hingga pengungkapan adanya genosida. Berikut lima pernyataan Paus terkait Palestina yang direkam Republika.
1. Perang yang mengiris hati
Paus Fransiskus, sebagai pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan melalui salah satu wawancara, menceritakan bahwa setiap malam ia mendapatkan kabar dari paroki Gaza tentang kondisi Gaza yang hingga saat ini merasa kesulitan untuk menyambung kehidupannya.
"Setiap malam pukul 19.00 waktu setempat, saya menelepon pengurus gereja di Gaza. Di sana ada 600 orang . Mereka bercerita kepada saya tentang apa yang terjadi di sana. Ini sangat memprihatinkan, situasi di sana sangat sulit. ketika makanan tiba di sana, orang-orang bergegas mengambilnya, dan itu sangat mengiris hati," kata Paus dalam sebuah tayangan di Twitter.
"Saya dengar beberapa hari yang lalu mereka gembira karena menyantap olahan daging yang nikmat. setelah itu mereka kembali dalam keterbatasan, mereka makan olahan tepung. Terkadang mereka kelaparan. Dan mereka memberitahuku banyak hal, ada banyak penderitaan di sana," kata Paus.
2. Perang melibatkan dua pihak
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus mengatakan bahwa Israel dan Palestina sama-sama bertanggung jawab dalam konflik di Jalur Gaza.
"Apa yang terjadi saat ini antara Israel dan Palestina adalah sebuah perang. Dan perang itu melibatkan dua pihak, bukan satu," kata Fransiskus dalam wawancara dengan media Swiss RSI.
Dia telah berkali-kali menyerukan perdamaian di Jalur Gaza, menekankan perlunya akses bagi bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina itu, pembebasan sandera Israel, dan penyelesaian konflik dengan solusi dua-negara