Rabu 04 Sep 2024 17:30 WIB

Lima Pernyataan Paus Fransiskus Soal Palestina, Salah Satunya Ungkap Genosida

Paus menyampaikan desakan gencatan senjata

Warga berfoto dengan papan bergambar Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno  (SUGBK) menjelang misa akbar di Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar pada Kamis (5/9) besok yang akan diikuti oleh sekitar 90 ribu umat katolik dari seluruh Indonesia. Nantinya Paus Fransiskus akan menyapa umat katolik mengelilingi SUGBK menggunakan kendaraan Popemobile. Paus Fransiskus  melakukan perjalanan keagamaan dan kenegaraan atau apostolik ke Indonesia selama 4 hari dari tanggal 3-6 September mendatang. Indonesia merupakan negara pertama yang akan dikunjungi Paus Fransiskus selama perjalanan apostoliknya selama 11 hari di kawasan Asia Pasifik.
Foto:

3. Doakan perdamaian

Paus Fransiskus pada Ahad (21/4/2024) mengemukakan kekhawatirannya mengenai situasi di Timur Tengah. Ia juga menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi. Saya akan terus mengikuti situasi di Timur Tengah dengan keprihatinan dan kesedihan," kata Paus saat doa Angelus Ahad tradisional di Vatikan.

Paus mengatakan, "Saya menegaskan kembali permohonan untuk tidak menyerah pada klaim perang tetapi lebih memprioritaskan dialog dan diplomasi, yang dapat mencapai banyak hal.” "Saya berdoa setiap hari bagi perdamaian di Palestina dan Israel, dan saya berharap kedua pihak ini akan segera mengakhiri penderitaan mereka," tambah dia.

4. Ungkap istilah genosida

Paus Fransiskus bertemu dengan keluarga-keluarga Palestina pada Rabu di kediamannya di Vatikan, di mana dia disebut menggambarkan situasi di Gaza sebagai tindakan genosida.

Mereka yang bertemu dengan Paus adalah keluarga-keluarga Palestina yang kerabatnya ditahan di penjara-penjara Israel.“Ketika kami berbagi cerita tentang keluarga-keluarga yang terbunuh (di Jalur Gaza), dia berkata ‘Saya melihat genosida’,” kata Shireen Hilal yang mengajar di Bethlehem Bible College, pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut.

Dia mengatakan Paus sangat menyadari apa yang sedang terjadi di Gaza, termasuk ketiadaan layanan dan kebutuhan-kebutuhan mendasar seperti air, listrik, dan obat-obatan.

Para wartawan lantas bertanya apakah pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini benar-benar menggunakan kata 'genosida' untuk menggambarkan situasi di Gaza.“Sangat jelas bahwa kata ‘genosida’ tidak berasal dari kami. Kata itu berasal dari Yang Mulia, Paus Fransiskus," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa mereka mengundang Paus untuk mengunjungi Gaza. Paus menjawab bahwa tawaran tersebut merupakan ide bagus dan bisa dilakukan jika kondisinya memungkinkan. Sementara itu, juru bicara Vatikan Matteo Bruni dalam keterangan tertulisnya tidak membenarkan pernyataan bahwa Paus Fransiskus menggunakan kata "genosida".

“Saya tidak sadar dia menggunakan kata-kata seperti itu. Dia menggunakan istilah-istilah yang dia ungkapkan saat pidato di depan umum dan kata-kata yang mewakili situasi mengerikan yang sedang dialami di Gaza,” katanya.

 

Desak gencatan senjata.. Baca halaman selanjutnya..  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement