Senin 19 Aug 2024 10:22 WIB

Hikmah Reshuffle Pejabat di Zaman Pemerintahan Umar bin Khattab

Umar bin Khattab pernah melakukan reshuffle pejabatnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Umar bin Khattab (ilustrasi). Teladan dari kepemimpinan Umar bin Khattab yang melarang anak-anaknya menjadi kepala negara.
Foto:

Setelah mendengar penjelaskan Khalifah Umar, Khalid tersadar dan menerima keputusan Umar yang bijaksana itu dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh. Khalid pun mundur dari hadapan Khalifah Umar seraya melompat lagi ke medan pertempuran dan maju menyerang musuh, tidak lagi sebagai penglima perang tetapi sebagai prajurit biasa.

Orang-orang lain terheran-heran melihatnya, mengapa setelah dipecat Khalid masih mau terjun ke medan perang. Khalid pun berseru, “Aku bertempur dan berjuang tidak karena Khalifah Umar, akan tetapi aku berjuang karena  Allah semata!.”

Seperti itu lah ekspresi dan manifestasi dari ruh tauhid sejati yang ditunjukkan Khalid bin Walid, yang bisa diteladani oleh umat Islam.  Di samping itu, ada sejumlah hikmah lainnya dari kisah dipecatnya Khalid bin Walid ini. 

Hikmah di balik dipecatnya Khalid bin Walid sebagai panglima perang oleh Khalifah Umar bin Khattab memiliki beberapa dimensi yang penting dalam konteks sejarah Islam. 

Berikut beberapa hikmah yang bisa diambil dari peristiwa tersebut:

1. Menunjukkan Ketergantungan pada Allah, Bukan Individu

Khalifah Umar ingin menekankan bahwa kemenangan umat Islam bukanlah karena kehebatan seorang panglima perang, melainkan karena pertolongan Allah. Dengan mengganti Khalid bin Walid, Umar ingin mengingatkan umat bahwa mereka harus selalu bergantung kepada Allah, bukan pada manusia tertentu.

2. Menghindari Kultus Individu

Khalid bin Walid dikenal sebagai sosok yang sangat karismatik dan dianggap tak terkalahkan di medan perang. Umar khawatir jika Khalid terus berada di posisi tersebut, umat Islam akan mulai mengagung-agungkan Khalid secara berlebihan, dan ini bisa mengarah pada kultus individu yang bertentangan dengan prinsip tauhid dalam Islam.

3. Penegakan Keadilan dan Transparansi

Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang sangat adil dan transparan. Ada kekhawatiran bahwa kemenangan beruntun Khalid mungkin membuatnya dianggap tidak tersentuh atau tidak bisa diawasi. Dengan mengubah kepemimpinan, Umar menunjukkan bahwa tidak ada orang yang berada di atas hukum atau di luar pengawasan.

4. Membina Pemimpin Lain

Dengan mengganti Khalid, Umar juga memberikan kesempatan kepada panglima lain untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memimpin. Ini penting untuk memastikan bahwa pasukan Islam memiliki banyak pemimpin yang kompeten, bukan hanya bergantung pada satu orang.

5. Memperkuat Kepemimpinan Sipil atas Militer

Keputusan ini juga menegaskan bahwa dalam Islam, kekuasaan tertinggi berada di tangan kepemimpinan sipil (khalifah), bukan militer. Ini adalah prinsip penting untuk menjaga stabilitas dan menghindari dominasi militer dalam pemerintahan.

Keputusan Umar bin Khattab ini, meskipun kontroversial, akhirnya diterima dengan baik oleh Khalid bin Walid sendiri, yang dengan lapang dada menerima keputusan tersebut dan tetap berperan aktif dalam perjuangan umat Islam di bawah pimpinan baru. Ini juga menunjukkan kebesaran jiwa Khalid bin Walid sebagai seorang muslim yang taat dan tunduk kepada keputusan pemimpin yang sah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement