REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi tidak akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina menjadi negara merdeka. Hal tersebut ditegaskan Putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman yang juga sekaligus mengutuk kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
"Kerajaan (Arab Saudi) tidak akan berhenti memperjuangkan berdirinya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan kami menegaskan kerajaaan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu (Palestina merdeka)," ujar Pangeran Muhammad bin Salman, Rabu (18/9/2024), saat pidato di Dewan Syura Arab Saudi, seperti dikutip dari Al Monitor.
Pangeran Muhammad bin Salman juga mengutuk keras kejahatan kependudukan Israel atas rakyat Palestina.
Perang telah membuat sulit upaya normalisasi Arab Saudi dan Israel.
Beberapa negara Arab telah melakukan upaya normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sejak 2020. Di antaranya adalah Uni Emirate Arab dan Bahrain.
Sekarang, seperti negara-negara Arab lainnya, Arab Saudi hingga saat ini terus mengecam Israel yang memperpanjang konflik ini.