Rabu 18 Sep 2024 10:11 WIB

Saat Sholat Berjamaah, Perhatikan Kondisi Fisik Makmum

Ibadah individual harus diselaraskan dengan ibadah sosial.

Keutamaan Sholat Berjamaah (ilustrasi)
Foto: Republika
Keutamaan Sholat Berjamaah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH– Ibadah individual harus diselaraskan dengan ibadah sosial. Untuk itu umat Muslim dianjurkan untuk tetap mengimbangi kedua amalan tersebut agar tak timpang antara dunia dengan akhirat. Hal ini sebagaimana yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh, beliau pernah menegur sahabatnya, yakni Muadz bin Jabal, ketika mengimami jamaah sholat dengan bacaan surah-surah panjang.

Karena terlalu sering Muadz melakukan hal itu, seorang jamaahnya datang dan mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah. Dengan seketika, beliau pun memanggil Muadz dan menegurnya.

Baca Juga

Dalam beberapa riwayat diceritakan, Rasulullah menegur Muadz dengan kata-kata yang baik sambil menasihatinya. Bahwa ketika seorang imam mengambil alih jamaah, maka hal yang perlu dilakukannya adalah mempertimbangkan kondisi jamaah.

Bahwa tak seluruh jamaah memiliki kemampuan fisik yang kuat dalam mengikuti gerakan imam. Sehingga dianjurkan ketika jamaah berlangsung, para imam jangan terlalu membaca surah yang panjang.

Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut: “Aturidu an takuna fattanan ya mua’adzu idza amamta an-nasa faqra’ bisyamsyi wa dhuhaha. Wa sabbih-sma rabbikal-a’la. Waqra’ bismirabbika, wallaili idza yagsya,”.

Yang artinya: “Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Muadz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah Surah Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-Alaq, atau Al-Lain,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement