Seiring kemajuan lebih lanjut, kompas digunakan bersama dengan indikator kiblat lainnya seperti Jam Matahari dan indikator Kiblat Persia, yang semuanya cukup terkenal selama abad ke-18. Pada akhir abad ke-20, alat berbasis kompas dibuat untuk membantu umat Islam menemukan kiblat dengan cepat.
Sebuah kompas yang ditandai dan diberi kode khusus untuk kota-kota besar di seluruh dunia dan dengan gambar Ka'bah di dalam dialnya pernah menjadi populer di masanya. Kompas serupa yang menempel di sajadah portabel juga menjadi umum dijual di seluruh dunia.
Pada abad sekarang, keadaan menjadi lebih baik bagi umat Islam. Dengan menjamurnya smartphone dan gadget digital lainnya, masalah yang biasa dihadapi saat mencari kiblat berangsur hilang.
Dengan perangkat seperti jam tangan, ponsel atau perangkat GPS genggang, umat Islam kini lebih mudah menemukan arah kiblat. Alat tersebut tentunya telah dilengkapi dengan kompas atau peta yang relevan untuk bisa menemukan kiblat secara real-time.
Tren terbaru adalah penggunaan Location Based Services (LBS). LBS melibatkan solusi perangkat lunak yang dikonfigurasi untuk bekerja dengan perangkat seluler genggam, yang pada gilirannya beroperasi pada jaringan nirkabel tertentu.
Ketika digunakan bersama dengan aplikasi server Sistem Informasi Geografis (GIS), aplikasi ini dengan mudah memberikan informasi penting kepada pemilik perangkat seperti rute ke, dan lokasi di, Makkah tergantung pada lokasi atau posisi mereka saat ini.