Sabtu 10 Aug 2024 19:08 WIB

Pembantaian Fajar Masjid Tabiin Oleh Israel, Tangan Amerika 'Berlumuran Darah' Selamanya

Amerika Serikat turut menyumbang pembantaian di Masjid Tabiin

Rep: Fitrian Zamzami / Red: Nashih Nashrullah
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.
Foto: Dok Republika
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Otoritas Palestina (PA) mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Israel pada Sabtu (10/9/2024) dini hari di sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di lingkungan Daraj di pusat Kota Gaza, dan menyerukan kepada Israel untuk menghentikan agresi yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan terhadap Jalur Gaza. Dan saat pembantaian itu, sebagian besar dari mereka tengah melaksanakan sholat di masjid setempat. 

"Pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rakyat kami yang tidak bersenjata di sekolah lingkungan Al-Daraj yang menaungi para pengungsi, di mana pemerintah Amerika Serikat memikul tanggung jawab karena dukungan keuangan, militer dan politiknya kepada penjajah," kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara kepresidenan Palestina.

Baca Juga

"Kejahatan ini terjadi sebagai kelanjutan dari pembantaian harian yang dilakukan oleh penjajah di Jalur Gaza dan juga di Tepi Barat, yang menegaskan upaya negara penjajah untuk memusnahkan rakyat kami melalui kebijakan pembantaian massal dan pembunuhan setiap hari, mengingat sikap diam dunia internasional yang mencurigakan," demikian dikutip dari Kantor Berita dan Informasi Palestina, Wafa. 

Dia menambahkan, "Pada saat pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pelepasan 3,5 miliar dolar AS untuk mendukung Israel, yang akan digunakan untuk membeli senjata dan peralatan militer Amerika Serikat, mereka segera melakukan kejahatan keji dan pembantaian terhadap para pengungsi kami di sebuah sekolah di Kota Gaza. Pemerintah Amerika Serikat memikul tanggung jawab langsung atas pembantaian ini dan atas kelanjutan agresi di bulan kesepuluh ini."

Detail kebiadaban pengeboman Israel terhadap masjid di kompleks sekolah Al-Tabiin di Kota Gaza terungkap. Sedikitnya 250 orang sedang berada di ruang shalat untuk menunaikan shalat subuh saat tiga bom Israel menghujani bangunan tersebut.

Kantor berita WAFA melansir, dalam serangan pagi hari yang brutal itu, lebih dari 100 warga sipil gugur dan puluhan lainnya terluka menyusul serangan udara Israel di Sekolah Al-Tabiin di lingkungan Daraj di Kota Gaza. Sekolah yang menampung keluarga pengungsi itu dihantam bom dari pesawat tempur Israel. 

Sumber lokal melaporkan bahwa serangan udara terjadi pada dini hari, menargetkan sekolah ketika penghuninya sedang berkumpul untuk shalat subuh. Ada sekitar 250 orang di dalam ruang shalat yang dibombardir Israel tersebut. 

Sementara itu, Juru bicara pertahanan sipil Gaza memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dampak berdarah setelah serangan Israel terhadap sekolah al-Tabiin. “Area sekolah dipenuhi jenazah dan bagian-bagian tubuh,” kata juru bicara Mahmoud Basal kepada Aljazirah. 

Sangat sulit bagi paramedis untuk mengidentifikasi seluruh jenazah. Ada lengan di sini, ada kaki di sana. Tubuh terkoyak-koyak. “Tim medis tidak berdaya menghadapi kejadian mengerikan ini,” tambahnya.

Ismail al-Thawabta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan tiga bom berbobot masing-masing 907 kilogram dalam serangannya terhadap sekolah al-Tabiin tersebut.

Sementara jumlah...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement