Rabu 07 Aug 2024 09:39 WIB

Foto Yahya Sinwar Dipajang di Tel Aviv dan Janji Allah Israel Pasti Terpecah dan Hancur

Yahya Sinwar meneruskan perjuangan Hamas memerdekakan Palestina.

Pemimpin baru gerakan Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar (kiri) dan pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh (kanan).
Foto:

Saat ini pun kondisi warga Israel terpecah belah. Jutaan orang memprotes kepemimpinan Netanyahu. Mereka mendesak Netanyahu mundur dari jabatan Perdana Menteri, karena dinilai gagal membebaskan sandera.

Mereka juga mendengungkan pesan penghentian perang di Palestina, karena hal itu merugikan Israel. Banyak nyawa terenggut akibat perang tersebut. Dalam sebuah pemberitaan, lebih dari 10 ribu pasukan Israel mati dihajar pasukan Hamas.

Kandungan ayat

Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan kandungan ayat tersebut adalah sebagai berikut,

“Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu,” maksudnya, dalam keadaan bersatu, “kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok.” Maksudnya, mereka tidak kuat memerangi kalian dan tidak bertekad untuk itu kecuali ketika mereka berada di dalam kawasan-kawasan yang memiliki benteng di dalam perkampungan atau ketika mereka berada di balik tembok dan benteng.

Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, mereka akan mendapatkan perlindungan dan pertahanan di balik benteng dan tembok, dan bukan karena keberanian mereka. Ini termasuk celaan terbesar bagi mereka.

“Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat.” Kelemahan mereka tidak terdapat pada diri dan kekuatan tetapi kelemahan mereka dikarenakan lemahnya iman serta tidak adanya kesatuan di antara mereka, karena itu Allah berfirman, “Kalian mengira mereka itu bersatu,” ketika kalian melihat mereka berkumpul dan saling bantu membantu, “sedang hati mereka berpecah belah.” Maksudnya, hati mereka saling membenci dan terpecah belah.

“Yang demikian itu,” yang mewajibkan mereka memiliki sifat-sifat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, “Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” Maksudnya, mereka tidak memiliki akal dan pikiran. Sebab andai mereka memiliki akal tentu lebih mengedepankan yang harus lebih dikedepankan daripada lainnya, tentu mereka tidak merelakan hal terburuk untuk diri mereka dan tentu mereka bersatu padu.

Sehingga mereka akan saling menolong satu sama lain untuk kemaslahatan dan kepentingan mereka, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Hingga mereka pun seperti layaknya orang-orang yang mendapatkan kehinaan dari kalangan Ahli kitab, orang-orang yang dikalahkan oleh Allah melalui tangan utusanNya hingga mereka mengenyam kehinaan dalam kehidupan dunia dan tidak memberikan pertolongan pada orang yang mereka janjikan akan ditolong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement