Senin 05 Aug 2024 13:15 WIB

Imbas Kerusuhan Anti-Muslim, Pemerintah Inggris Umumkan Perlindungan Keamanan untuk Masjid

PM Inggris mendukung polisi untuk mengambil tindakan apapun yang diperlukan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Para pengunjuk rasa antiimigran berkumpul di luar Holiday Inn Express di Rotherham, Inggris, Ahad, 4 Agustus 2024.
Foto:

Kelompok sayap kanan ekstrem telah menuai kecaman luas sebagai kekuatan pengorganisasi di balik layar kekacauan di banyak kota setelah pembunuhan tiga gadis muda di Southport pada Senin.

Klaim palsu telah menyebar secara daring bahwa tersangka, yang kemudian diidentifikasi sebagai Axel Rudakubana yang berusia 17 tahun dari Lancashire, adalah seorang pencari suaka yang telah tiba di Inggris dengan perahu.

PM Inggris Keir mengadakan pembicaraan krisis dengan para menteri pada Sabtu lalu mengenai kerusuhan tersebut, dengan Menteri Kehakiman Shabana Mahmood mengatakan kepada para koleganya bahwa seluruh sistem peradilan siap untuk menjatuhkan hukuman secepat mungkin.

Terjadi kekerasan pada Sabtu di kota-kota seperti Hull, Liverpool, Stoke-on-Trent, Nottingham, Bristol, Manchester, Blackpool, dan Belfast yang mengakibatkan beberapa petugas polisi terluka.

Para pemimpin agama di seluruh Merseyside telah menyerukan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan damai setelah pembunuhan di Southport. Mereka mengatakan beberapa orang berusaha menggunakan tragedi tersebut untuk menciptakan perpecahan dan kebencian.

Pernyataan bersama yang ditandatangani oleh beberapa pemimpin agama tersebut mengatakan perpecahan dapat menghancurkan hubungan dan lingkungan dalam hidup mereka dan tidak ada tempat untuk kebencian di masyarakat.

"Perpecahan dapat dan telah membuat masyarakat ketakutan dan membahayakan orang-orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement