Kamis 01 Aug 2024 15:15 WIB

Persis Kutuk Keras Israel atas Wafatnya Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh merupakan simbol lawan Israel.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
logo persis
Foto: google
logo persis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) menyampaikan taziyah atas wafatnya mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyeh. Diketahui, Ismail meninggal dunia dalam sebuah serangan di Teheran Iran setelah menghadiri undangan pelantikan presiden Iran.

Dengan wafatnya pejuanh Hamas itu, Sekretaris Umum PP Persis, Ustadz Haris Muslim mengutus keras tindakan Israel tersebut.

Baca Juga

“PP Persis juga mengutuk keras tindakan serangan ke kediaman Ismail Haniyeh di Iran dan menuntut untuk dilakukan penyidikan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika pada Kamis (1/8/2027).

Menurut dia, sosok Ismail Haniyah adalah salah satu simbol perlawanan atas kedzaliman Israel di tanah Palestina. Dia pun mendoakan Ismail Haniyeh wafat dalam keadaan syahid.

“Selama hidupnya, Ismail konsisten membela hak-hak rakyat Palestina. Almarhum juga sosok yang terbuka untuk berdialog dengan berbagai pihak,” ucap dia.

Oleh karena itu, dia berharap syahidnya Ismail Haniyeh dapat menjadi motivasi untuk umat Islam dalam berjihad di berbagai dimensi.

“Kita dapat merapatkan barisan dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang tertindas dan terus menyerukan solidaritas kemanusiaan untuk rakyat sipil yang menjadi korban pembantaian terutama di Jalur Gaza dalam satu tahun terakhir,” kata Ustadz Haris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement