Rabu 04 Jun 2025 14:26 WIB

Ketum Persis: Hikmah Ibadah Haji Mewujudkan Sikap Tenggang Rasa

Hikmah ibadah haji adalah mewujudkan ukhuwah Islamiyah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PP Persis, Dr KH Jeje Zaenudin saat menjadi pembicara di seminar siasah bagi para dai dengan tema “Penguatan Nilai-nilai Siasah Ala Minhajin Nubuwwah (Etika Propetik dalam Berpolitik)”.
Foto: dok. Republika
Ketua Umum PP Persis, Dr KH Jeje Zaenudin saat menjadi pembicara di seminar siasah bagi para dai dengan tema “Penguatan Nilai-nilai Siasah Ala Minhajin Nubuwwah (Etika Propetik dalam Berpolitik)”.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin memberikan pesan-pesan kepada umat Islam menjelang puncak ibadah haji dan Idul Adha 1446 Hijriyah. Kiai Jeje menyampaikan salah satu hikmah dari ibadah haji adalah mewujudkan sikap tenggang rasa dalam diri seorang Muslim.

Kiai Jeje mengatakan, puncak ibadah haji pada musim haji tahun ini tentu akan memberikan makna yang sangat besar, mendalam dan berkesan bagi seluruh jamaah haji dari seluruh penjuru dunia. Agar mendapatkan hikmah serta manfaat yang besar, dan mendapat pahala dari Allah SWT, perlu memahami hikmah ibadah haji.

Baca Juga

"Di antara hikmah-hikmah ibadah haji adalah mewujudkan ukhuwah Islamnya, mewujudkan sikap tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, mewujudkan sikap toleransi, dam mewujudkan sikap tenggang rasa dalam kehidupan kaum Muslimin khususnya dan umat manusia pada umumnya," kata Kiai Jeje kepada Republika, Rabu (4/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa saat ibadah haji, semua jamaah dengan segala status dan atribut sosialnya ditanggalkan demi menyatukan suatu tujuan yang sama, yakni meraih ridho Allah SWT.

Kiai Jeje juga mendoakan mudah-mudahan puncak haji tahun ini berjalan lancar meski di bawah suhu yang cukup panas. Semoga memberikan makna yang mendalam dan hikmah yang luas bagi seluruh para jamaah haji.

"Sehingga para jamaah selesai ibadah haji mendapatkan ampunan dari Allah SWT sekaligus mendapatkan pelajaran yang berharga di dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan setelah mereka kembali dari melaksanakan ibadah haji," ujar Kiai Jeje.

Ketum Persis menambahkan, pemerintah pada tahun ini banyak sekali melakukan terobosan-terobosan dan kebijakan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh jamaah haji Indonesia, baik yang khusus maupun yang reguler. 

"Salah satunya yang kita patut apresiasi adalah pelayanan hotel, kemudian konsumsi transportasi yang lebih baik lagi," ujar Kiai Jeje.

Ia menambahkan, walaupun tentu di sana-sini ada beberapa kendala dan permasalahan. Terutama menyangkut pendataan dan penempatan jamaah haji berkaitan dengan syarikah-syarikah. Namun mudah-mudahan itu dapat teratasi. 

"Dan pelaksanaan puncak haji pada tahun ini, yaitu dari mulai tarwiyah, kemudian wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, kemudian thawaf ifadhah, hadiyu, kemudian melempar jamarat di hari-hari di Mina dari tanggal 10 sampai tanggal 13 dapat berjalan dengan baik," kata Kiai Jeje.

Ketum Persis berpesan, mengajak dan mengimbau seluruh jamaah haji dari Indonesia untuk mematuhi regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi. Tujuannya dalam rangka menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan pelaksanaan puncak ibadah haji. 

"Kami juga mengajak, menghimbau para jamaah untuk senantiasa menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan, agar dalam melakukan ibadah haji tidak terkendala dengan kelelahan, apalagi sakit yang menyebabkan tidak dapat melakukan rangkaian ibadah haji dengan sempurna," jelas Kiai Jeje.

Oleh sebab itu, ia menegaskan, penting sekali selalu mengutamakan penjagaan terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan yang prima. Agar dalam pelaksanaan ibadah haji nanti tidak terkendala dengan kesehatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement