Ahad 28 Jul 2024 08:59 WIB

Wasekjen PBNU: PKB Didirikan untuk Bangsa Bukan untuk Muhaimin

PBNU bentuk pansus untuk kembalikan PKB ke rumah aslinya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Foto: Republika
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rapat pleno di Hotel Bidakara Jakarta pada Sabtu (27/7/2024). Rapat ini diwarnai pembicaraan informal dari para pengurus tentang rencana pembentukan panitia khusus (Pansus) atau Tim Lima tentang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Para pengurus PBNU menginginkan segera membentuk Pansus tentang PKB, karena melihat adanya gejala pembelokan sejarah PKB yang dilakukan segelintir elite PKB. PKB dinilai juga telah melenceng dari tujuan awal pendirian dan hanya dikuasai oleh segelintir elite dan keluarganya.

Baca Juga

“Para peserta rapat pleno dalam pembicaraan informal umumnya sepakat PBNU menginginkan agar PBNU menyikapi perilaku dan pernyataan elite-elite PKB. Besok saat penutupan pleno insya Allah akan diumumkan tentang Pansus PKB ini,” ujar Wakil Sekjen PBNU, Suleman Tanjung di Jakarta, Sabtu (27/7/2024)).

Menurut Suleman, pembentukan Pansus ini semata untuk mengembalikan PKB ke rumah aslinya yaitu NU.

“PBNU melihat ada upaya dari segelintir elite PKB yang ingin membelokkan sejarah dan ingin menjauhkan PKB dari NU. Banyak kita dengar elite PKB ngomong bahwa PKB bukan milik NU tapi milik bangsa,” ucap Suleman.

“Memang PKB ini milik bangsa karena PKB didirikan oleh PBNU untuk bangsa bukan untuk Muhaimin dan segelintir elite serta keluarganya,” jelas dia.

Suleman menambahkan bahwa pembentukan Pansus ini khusus untuk elite PKB sehingga para kader PKB di bawah diminta tetap tenang. “Ingatya ini khusus penyikapan terhadap elite PKB,” ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement