Senin 24 Nov 2025 15:01 WIB

Imbas Upaya Pemakzulan Gus Yahya, Bule AS Ini Dicopot dari Penasihat Khusus Ketum PBNU

Gus Ipul menegaskan, persoalan tersebut merupakan ranah internal organisasi.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Foto: Dok Kemensos
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan pencopotan Charles Holland Taylor dari posisi penasihat khusus Ketua Umum PBNU untuk urusan internasional berkaitan dengan isu dugaan zionisme yang tengah berkembang."Iya, itu salah satunya,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Gus Ipul membenarkan pencopotan Charles, seorang warga Amerika Serikat yang merupakan founder libforall, sebagai penasihat khusus Ketum PBNU yang diumumkan dalam Surat Edaran Nomor: 4780/PB.23/Α.ΙΙ.10.71/99/11/2025. Surat tersebut ditandatangani Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.

Baca Juga

Meski demikian, ia mengungkapkan, detail keputusan tersebut akan dijelaskan secara resmi oleh jajaran Syuriah PBNU. “Penjelasan lengkap akan disampaikan melalui saluran resmi organisasi," kata dia.

Gus Ipul menegaskan persoalan tersebut merupakan ranah internal yang akan ditangani melalui mekanisme organisasi, dan jajaran ulama yang akan mengambil keputusan berdasarkan nilai agama serta ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU."Otoritas penyelesaian berada di jajaran Syuriah PBNU yang dipimpin Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam," kata Gus Ipul.

Dia mengaku tidak bisa memberikan komentar lebih jauh terkait apa yang sedang terjadi di organisasinya itu.Kendati demikian, dia meminta publik untuk tidak terjebak dan berspekulasi sampai ada pernyataan resmi dari jajaran Syuriah PBNU. Para pengurus wilayah (PWNU) dan pengurus cabang (PCNU) diminta secara khusus agar tetap tenang dan mengikuti arahan organisasi.

"Prinsipnya, saya minta khususnya kepada pengurus cabang dan wilayah untuk benar-benar bersabar, tetap berada dalam frekuensinya dan mengikuti perkembangan dan informasi yang ofisial dan yang penting bahwa kita serahkan kepada mereka yang memiliki otoritas sesuai dengan ADRT," ujar dia.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) ungkapkan yang mengajak lima orang Nahdiyin yang bertemu Presiden Israel yakni NGO.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement