Selasa 25 Nov 2025 16:28 WIB

Fadli Zon: Aceh Bisa Jadi Pionir Pengembangan Seni Islami

Festival tersebut menjadi upaya konkret menghidupkan kembali akar budaya Islam.

Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Foto: BPMI Setpres
Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan, tradisi Islam dapat menjadi modal besar bagi ekosistem budaya nasional. Salah satu tempat yang berpotensi untuk pengembangan ekosistem tersebut yakni Aceh yang dikenal sebagai Serambi Makkah.

“Jadi ke depannya, seni Islam atau Islamic arts ini juga menjadi bagian yang sangat penting. Dan kita harapkan, Aceh bisa menjadi pionir di dalam mengembangkan dan memajukan seni Islami, baik itu dalam bidang seni pertunjukan, seni musik, tradisi, dan seni rupa maupun seni lainnya,” kata Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (25/6/2025).

Baca Juga

Fadli saat membuka Festival Gerakan Kebudayaan Indonesia (Gayain) Aceh 2025 juga menegaskan, festival ini bukan hanya seremoni. Dia mengatakan, festival tersebut merupakan upaya konkret untuk menghidupkan kembali akar budaya Islam.

 

photo
Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon hadir melihat beragam pusaka pada Pameran Nasional Pusaka Nusantara bertajuk Pusaka sebagai Jejak Identitas dan Jati Diri Bangsa, di Museum Nasional Jawa Barat Sri Baduga, Kota Bandung, Selasa (29/7/2025). - (Edi Yusuf)
 
Festival Gayain Aceh juga menegaskan posisi Aceh sebagai titik temu yang menghubungkan kekayaan budaya Islami dengan keberagaman budaya Nusantara. Hal tersebut dibuktikan dari budaya Aceh yang kental dengan unsur Islami, dari budaya Seudati hingga shalawat.

“Sebagai kota yang bersejarah dalam budaya dan peradaban, kita berharap kekayaan budaya Aceh bisa terus dijaga, dilindungi, dikembangkan, dimanfaatkan, dibina, sehingga ini bisa menjadi warisan budaya yang terus berlanjut atau sustainability,” katanya.

Fadli juga mengingatkan pentingnya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan antara budaya dan ekonomi kreatif agar dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

 

photo
Sekelompok penari Aceh menampilkan Tari Saman tradisional dalam kompetisi Tari Saman di Banda Aceh, Rabu, 27 September 2022. - (EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement