Rabu 03 Jul 2024 06:03 WIB

Jurus Baru Pejuang di Tepi Barat yang Bisa Pukul Mundur Israel

Pejuang berhasil menyergap kendaraan militer dan membunuh tentara Israel.

Kendaraan militer Israel saat penggerebekan di kamp pengungsi Al Farea dekat kota Tubas, Tepi Barat, 10 Juni 2024. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya satu warga Palestina tewas dalam penggerebekan tersebut.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Kendaraan militer Israel saat penggerebekan di kamp pengungsi Al Farea dekat kota Tubas, Tepi Barat, 10 Juni 2024. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya satu warga Palestina tewas dalam penggerebekan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Perlawanan Palestina di Tepi Barat dinilai telah berhasil menemukan strategi baru untuk  melawan serangan penjajah Israel sebelumnya. Strategi tersebut berhasil memukul mundur kendaraan-kendaraan militer Israel.

Setelah kampanye genosida Israel di Gaza yang dimulai pada tanggal 7 Oktober, tentara Israel meningkatkan serangan  ke kota-kota Tepi Barat dan kamp-kamp pengungsi.

Baca Juga

Jenin, Nablus, dan Tulkarm menerima bagian terbesar dari kekerasan Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 554 warga Palestina, termasuk 133 anak-anak, terbunuh. Sementara itu, hampir 5.300 warga lainnya terluka sejak 7 Oktober.

Sebagian besar pembunuhan terjadi selama penggerebekan, pengepungan, dan bahkan serangan udara yang menargetkan rumah-rumah warga Palestina.

Perlawanan Palestina di Tepi Barat, bagaimanapun, tampaknya telah berhasil menemukan keseimbangannya. Para pejuang bisa bertahan bahkan memukul mundur tentara penjajah  Israel sebelumnya.

Ditambah lagi dengan pertahanan kolektif, serangan militer Israel hampir selalu disertai dengan serangan pemukim yang dalam beberapa kasus berhasil menghancurkan penjajah.

Satu tentara tewas

Pada Senin (1/7/2024), Batalion Tulkarm dari Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, menyiarkan adegan ledakan kendaraan lapis baja Israel di kamp Nur Syam di Tulkarm di Tepi Barat utara.

Penyergapan tersebut menewaskan seorang tentara penjajah dan melukai seorang perwira.

Video brigade menunjukkan evakuasi seorang tentara yang terluka bersama dengan seorang korban tewas yang tergeletak di tanah, serta upaya penjajah untuk menarik sisa kendaraan yang menjadi target, Namer.

Operasi Tulkarm bukanlah satu-satunya 'operasi kompleks' yang dilakukan oleh Perlawanan Palestina di Tepi Barat. Operasi serupa telah menjadi lebih umum dalam beberapa hari dan pekan terakhir.

Kamis lalu, Brigade Jenin, yang juga merupakan bagian dari Brigade Al-Quds mengaku bertanggung jawab atas penyergapan yang menargetkan dua kendaraan militer Israel dalam sebuah penyerbuan ke kamp tersebut, menewaskan seorang perwira dan melukai 16 tentara.

Belajar dari taktik Israel..

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement