REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Perlawanan Palestina di Tepi Barat dinilai telah berhasil menemukan strategi baru untuk melawan serangan penjajah Israel sebelumnya. Strategi tersebut berhasil memukul mundur kendaraan-kendaraan militer Israel.
Setelah kampanye genosida Israel di Gaza yang dimulai pada tanggal 7 Oktober, tentara Israel meningkatkan serangan ke kota-kota Tepi Barat dan kamp-kamp pengungsi.
Jenin, Nablus, dan Tulkarm menerima bagian terbesar dari kekerasan Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 554 warga Palestina, termasuk 133 anak-anak, terbunuh. Sementara itu, hampir 5.300 warga lainnya terluka sejak 7 Oktober.
Sebagian besar pembunuhan terjadi selama penggerebekan, pengepungan, dan bahkan serangan udara yang menargetkan rumah-rumah warga Palestina.
Perlawanan Palestina di Tepi Barat, bagaimanapun, tampaknya telah berhasil menemukan keseimbangannya. Para pejuang bisa bertahan bahkan memukul mundur tentara penjajah Israel sebelumnya.
Ditambah lagi dengan pertahanan kolektif, serangan militer Israel hampir selalu disertai dengan serangan pemukim yang dalam beberapa kasus berhasil menghancurkan penjajah.
Satu tentara tewas
Pada Senin (1/7/2024), Batalion Tulkarm dari Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, menyiarkan adegan ledakan kendaraan lapis baja Israel di kamp Nur Syam di Tulkarm di Tepi Barat utara.
Penyergapan tersebut menewaskan seorang tentara penjajah dan melukai seorang perwira.
Video brigade menunjukkan evakuasi seorang tentara yang terluka bersama dengan seorang korban tewas yang tergeletak di tanah, serta upaya penjajah untuk menarik sisa kendaraan yang menjadi target, Namer.
Operasi Tulkarm bukanlah satu-satunya 'operasi kompleks' yang dilakukan oleh Perlawanan Palestina di Tepi Barat. Operasi serupa telah menjadi lebih umum dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
Kamis lalu, Brigade Jenin, yang juga merupakan bagian dari Brigade Al-Quds mengaku bertanggung jawab atas penyergapan yang menargetkan dua kendaraan militer Israel dalam sebuah penyerbuan ke kamp tersebut, menewaskan seorang perwira dan melukai 16 tentara.
Belajar dari taktik Israel..