Selasa 18 Nov 2025 05:12 WIB

Ben-Gvir Minta Mahmoud Abbas Ditangkap

Kenegaraan Palestina dinilai menjadi dorongan perdamaian 'Solusi Dua Negara'

Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Menteri Kepolisian Israel Itamar Ben-Gvir, mengatakan pada Senin (17/11/2025),  pihak pendudukan harus bergerak untuk menangkap Presiden Palestina Mahmoud Abbas jika diskusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sedang berlangsung menghasilkan pengakuan jalan menuju kenegaraan Palestina, dikutip dari laman Al Mayadeen.

Menteri yang dikenal ekstremis ini menyatakan, sebuah sel sudah disiapkan untuk tokoh dari Fatah tersebut. Berbicara dalam pertemuan pekanan partai sayap kanannya, Otzma Yehudit, Ben-Gvir memperingatkan apa yang ia gambarkan sebagai kembalinya wacana tentang pembentukan negara Palestina.

Baca Juga

Menurut dia, upaya tersebut dapat mencapai momentum jika Dewan Keamanan PBB mengajukan inisiatif yang menyerukan "jalan yang kredibel" menuju kenegaraan Palestina.

photo
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan Isreal telah menangkap lima warga Palestina karena diduga menjadi agen mata-mata Iran. - (AP)
 

Ben-Gvir mengatakan, "dilarang bagi orang-orang yang diciptakan yang disebut rakyat Palestina untuk memiliki negara." Menteri yang juga kerap dicap sebagai provokator ini melontarkan tuduhan terhadap Otoritas Palestina. Dia mengklaim, Otoritas Palestina membayar gaji kepada apa yang ia sebut "teroris," memperingati "pembunuh ulung," "penyangkal Holocaust," dan "mendidik untuk membunuh orang Yahudi."

Kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ben-Gvir menegaskan, Abbas tidak boleh diberikan kekebalan oleh pendudukan.

"Jika PBB mengakui hal ini, Anda perlu memerintahkan pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat senior PA. Anda perlu memerintahkan penangkapan Abu Mazen," kata Ben-Gvir, merujuk Abbas dengan nama panggilan Mahmoud Abbas. "Kami telah menyiapkan sel untuknya. Dia akan menerima kondisi yang sama seperti teroris lainnya."

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement