REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh mengimbau jamaah haji asal Aceh yang berada di Arab Saudi untuk menjaga kondisi dan kesehatan tubuh menjelang proses pemulangan pada gelombang kedua haji Indonesia.
“Kita imbau jamaah untuk menjaga kesehatan. Suasana Madinah yang lebih tenang, dekat dengan Nabawi membuat nyaman saat ibadah dan ziarah,” kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh Azhari di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan, pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, PPIH Embarkasi Aceh memberangkatkan sebanyak 4.710 calon haji. Hingga saat ini, haji asal Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci pada musim haji tahun ini sebanyak 12 orang, salah satunya petugas pembimbing ibadah.
Menurut Azhari, jamaah haji Aceh secara bertahap bertolak dari Makkah ke Madinah. Saat ini, jamaah haji Aceh yang sudah berada di Madinah yaitu Kloter 01-BTJ yang dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Rabu (10/7) mendatang.
“Jamaah Aceh akan ziarah dan ibadah di Madinah, usai puncak haji, bersama jamaah Tanah Air lainnya yang masuk gelombang dua atau tiba melalui Jeddah, pulang via Madinah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jamaah haji Aceh terbagi dalam 12 kelompok terbang (kloter). Seluruh bus yang membawa jamaah ke Madinah telah memiliki spesifikasi yang sudah tertera dalam perjanjian dengan pihak penyedia.
Misalnya di antaranya bus tersebut harus memiliki sistem pendingin, memiliki toilet, serta kulkas kecil. Kondisi mesin bus juga harus prima untuk menempuh perjalanan dari Makkah menuju Madinah yang membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam.
“Setibanya di Kota Nabi, nanti sekitar delapan hari di Madinah jamaah Aceh menetap di wilayah Markaziah Syamaliah, Gharbiyah, dan Junubiyah atau sisi utara, barat, atau selatan masjid, sekitar 50-150 meter dari Masjid Nabawi,” ujarnya.
Jamaah haji wafat
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh menyebut hingga ini haji asal daerah Tanah Rencong itu yang meninggal dunia di Arab Saudi berjumlah 12, yang salah satu di antaranya merupakan petugas pembimbing ibadah haji.
“Sampai saat ini haji Aceh yang meninggal 12 orang, yaitu 11 orang haji dan satu orang petugas,” kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh Azhari di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan, terakhir PPIH Embarkasi Aceh mendapat laporan jamaah yang meninggal dunia yaitu Haryati binti Ahmad Ishak (66) yang meninggal di Rumah Sakit An Nur Makkah Arab Saudi pada Jumat (28/6), sekitar pukul 18.31 waktu Arab Saudi (WAS).
Menurut dia, Haryati merupakan haji asal Kuta Alam, Kota Banda Aceh yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 10-BTJ.
Menurut sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Haryati didiagnosa mengalami acute respiratory distress syndrome.
Berdasarkan laporan Ketua Kloter 10-BTJ Fadhli dan dr Nisvi Rahmatia Ananda, kata Azhari, pada saat Armuzna, Haryati mampu melakukan ibadah ke jamarat secara mandiri.
“Dan pasca-Armuzna, tepatnya 22 Juni 2024 (Haryati, red) ada mengeluhkan demam, batuk dan pilek, dan sudah diberikan terapi,” ujarnya.
Adapun 12 haji Aceh yang meninggal dunia di tanah suci di antaranya Ruhamah (84) asal Kota Sabang dalam Kloter 01-BTJ, kemudian Muhdin (62) asal Bireuen tergabung Kloter 02-BTJ, â Muhammad Umar Ardik (78) asal Aceh Tengah, Kloter 05-BTJ.
Selanjutnya Nasrun (75) asal Bireuen dalam Kloter 02-BTJ, Marhani (65) asal Bireuen dalam Kloter 02-BTJ, Halimah (67) asal Pidie tergabung Kloter 04-BTJ, Usman (90) asal Bireuen Kloter 02-BTJ, Azhar (57) asal Pidie, Kloter BTJ-04.
Kemudian, lanjut Azhari, Zubaidah (65) asal Banda Aceh Kloter 05-BTJ-05, Cut Ajasapiah (89) asal Aceh Timur dari Kloter 10-BTJ, Haryati (66) asal Banda Aceh dari Kloter 10-BTJ serta Manshur (50) asal Banda Aceh yakni petugas Kloter 07-BTJ.
"Mari kita doakan semoga mereka diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Selain itu, Azhari mengatakan mulai Senin (1/7), secara bertahap, jamaah haji Aceh meninggalkan Makkah. Dimulai oleh Kloter 01-BTJ pada pagi waktu setempat sudah diberangkatkan ke Madinah.
"Kloter satu mulai bergerak dari penginapan di Loulouat Al-Mashaer Hotel Wilayah Misfalah, dengan 10 bus syirkah An-Naqlah Abu Sarhad, ke Madinah,” ujarnya.
Jamaah Aceh akan ziarah dan ibadah di Madinah bersama jamaah tanah air lainnya yang masuk gelombang dua.
"Kami sudah sampaikan melalui petugas kloter agar jamaah menjaga kesehatan, karena jamaah masih akan melanjutkan perjalanan ke Medinah, dan akan berziarah dan melakukan arbain di Masjid Nabawi," ujarnya.
Jamaah haji Aceh Kloter 01-BTJ akan tiba di tanah air pada Rabu (10/7) mendatang melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.