REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 150 WNI yang tinggal di Jerman dan sekitarnya mengikuti Qur'an Camp di Hannover, Jerman pada Sabtu dan Ahad 27-28 April 2024.
Qur'an Camp adalah kegiatan yang berisi seminar agama Islam dan mengaji Alquran yang diselenggarakan oleh Rumah Tajwid Indonesia Perwakilan Luar Negeri, Keluarga Muslim Hannover, dan Kharisma Women & Education.
Lewat keterangan tertulis kepada Republika, Yumilda Hanifah, Ketua perwakilan Rumah Tajwid Luar Negeri mengatakan, Qur`an Camp kali ini adalah event kedua. Sebelumnya, Qur`an Camp pertama pernah diselenggarakan di Frankfurt pada tahun 2023.
“Tujuan Qur’an Camp adalah meningkatkan motivasi belajar, menambah pengetahuan, dan wawasan Alquran bagi warga muslim Indonesia yang tinggal di Jerman dan sekitarnya," kata Ibu beranak 4 yang telah tinggal di Jerman sejak 17 tahun lalu ini.
Semangat belajar Alquran di Eropa khususnya di Jerman memang sangat luar biasa. Peserta Qur`an Camp yang sebagian besar adalah peserta Rumah Tajwid Indonesia berdatangan dari berbagai kota yang sangat jauh jaraknya dari Hannover, seperti Berlin, Frankfurt, Ächen, Stuttgart, Ruhr, München, Bremen, Hamburg, Erfurt, dan bahkan ada pula dari Belanda.
Selain mengikuti seminar dan belajar mengaji langsung secara offline kepada guru Rumah Tajwid, Qur`an Camp menjadi ajang silaturahmi dan halal bihalal.
Merdinasari Suwandi, ketua panitia Qur'an Camp merasa senang dan terharu karena Keluarga Muslim Hannover mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah dalam acara Qur'an Camp kedua ini.
Sementara itu Septi Panca Sakti, salah satu pengurus Kharisma Women & Education Jerman sangat bersyukur bisa terlibat dalam even tersebut. “Di tengah materalisme dan hedonisme di Eropa, hati bisa terasa kosong. Bagi kita kaum Muslimin perlu menjaga diri dan keluarga agar tidak jauh dari agama. Qur`an Camp dan kegiatan mengaji di Rumah Tajwid menjadi sangat sayang jika dilewatkan,“ tuturnya.
Menurut Septi, dakwah Alquran yang dirintis Rumah Tajwid di Eropa berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya WNI di Eropa yang menjadi peserta program Pendidikan Alquran di Rumah Tajwid.
Rumah Tajwid Indonesia adalah yayasan dakwah dan pendidikan Islam yang berdiri pada tahun 2010 di Depok, Jawa Barat. Rumah Tajwid mengembangkan program tahsin dan tahfizh Al-Qur`an atau perbaikan dalam membaca dan menghafal Alquran sebagaimana yang diwarisi ulama.
Sedikitnya 4000 orang menjadi peserta Rumah Tajwid (Rumta). Mereka tidak saja tersebar di Indonesia, tetapi juga mancanegara seperti Amerika, Inggris, Jerman, Swiss, Canada, Belanda Austria, Belgia, Australia, Scandinavia, Qatar, Saudi Arabia dan sejumlah Negara di Asia seperti Jepang, Korea, dan Malaysia.
Founder Rumah Tajwid Indonesia Ustadz Hartanto Saryono, Lc., Al-Hafizh, mengatakan bahwa dakwah Al-Qur`an di Eropa telah ia rintis sejak tahun 2011. Hampir setiap tahun ia melakukan safari dakwah keliling Eropa untuk mengajar mengaji. Pada tahun 2024 ini safari dijalaninya selama hampir 3 bulan, dari bulan Maret hingga Mei 2024.
”Alhamdulillah sekarang sedikitnya 900 orang WNI dari berbagai tingkatan usia yang tinggal di beberapa negara Eropa telah menjadi peserta Rumah Tajwid,” ujar sarjana lulusan Timur Tengah ini.
Melihat minat mengaji masyarakat Eropa yang begitu besar, Hartanto optimis ini akan membawa perkembangan dakwah dan kebaikan bagi kehidupan masyarakat di Eropa. “Islam yang sejatinya rahmatan lil'amiin (rahmat bagi alam semesta) harus tercermin dari umatnya. Bedakwahlah siapa pun kita. Bawa dan tunjukkan Islam di manapun kita berada dengan menebarkan akhlak mulia, sehingga orang lain akan bisa memahami dan merasakan kebaikan Islam,” ungkap Ustadz yang memiliki ijazah sanad bacaan Al-Qur’an hingga ke Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ini.