Kamis 03 Jul 2025 17:31 WIB

Mengenal Wahyu Allah, Sumber Kebenaran Utama

Tidak semua wahyu adalah kitab-kitab Allah.

Kaligrafi lafaz Allah
Foto: dok wiki
Kaligrafi lafaz Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahyu bernilai 100 persen kebenarannya karena datang dari Allah Ta’ala. Tidak semua wahyu merupakan kitabullah. Meskipun demikian, semua ayat dalam kitab-kitab suci (Alquran, Injil, Taurat, dan Zabur) pasti adalah wahyu, yakni yang diturunkan kepada nabi-nabi pilihan-Nya.

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ

Baca Juga

"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana" (QS asy-Syuuraa: 51).

Menurut para ahli tafsir, Allah melalui ayat ini menerangkan bahwa Dia tidak akan berkata-kata dengan hamba-Nya kecuali dengan salah satu dari tiga cara berikut.

Pertama, dengan wahyu, yakni Allah menanamkan ke dalam hati sanubari seorang nabi suatu pengertian yang tidak diragukannya bahwa yang diterimanya itu adalah dari Allah. Ini pun dialami Nabi Muhammad SAW.

Semisal, ketika beliau bersabda, "Sesungguhnya Ruhul Qudus telah menghembuskan ke dalam lubuk hatiku bahwasannya seseorang tidak akan meninggal dunia hingga dia menerima dengan sempurna rezeki dan ajalnya. Maka bertakwalah kepada Allah dan berusahalah dengan cara yang sebaik-baiknya."

Kedua, di belakang tabir, yakni dengan cara mendengar dan tidak melihat siapa yang berkata, tetapi perkataannya itu didengar. Ini seperti halnya ketika Allah berbicara dengan Nabi Musa AS, yang dikisahkan dalam Alquran surah al-A’raf ayat ke-143.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement