Rabu 09 Jul 2025 12:11 WIB

Menag: Hasil Bahasan AICIS Diimplementasikan Dalam Kurikulum Cinta

Menag tegaskan kurikulum cinta untuk jaga persatuan.

Menteri Agama Prof Nasarudin Umar.
Foto: Republika/Mabruroh
Menteri Agama Prof Nasarudin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan hasil pembahasan dari penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) pada 29–31 Oktober 2025 akan diimplementasikan dalam Kurikulum Cinta yang digagas Kemenag.

"(Hasil AICIS) Aktualisasinya nanti kita akan wujudkan dalam Kurikulum Cinta," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Kurikulum Cinta merupakan pendekatan pendidikan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan harmoni, dalam diri peserta didik sejak usia dini.

Ada empat aspek utama dalam penerapan Kurikulum Cinta yakni membangun cinta kepada Tuhan, membangun cinta kepada sesama manusia, kepedulian terhadap lingkungan, dan kecintaan terhadap bangsa.

Menag mengatakan Kurikulum Cinta tidak diperkenalkan sebagai mata pelajaran baru, melainkan akan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada. Nantinya akan diterapkan di seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama.

Menag menegaskan pentingnya pembaruan kurikulum pendidikan agama yang menekankan nilai-nilai kasih sayang dan kedamaian.

Ia menyebut kurikulum agama ke depan lebih mengedepankan rasa cinta, bukan menjadi alat untuk menyebarkan kebencian atau menghakimi keyakinan orang lain.

"Tidak boleh guru agama mengajarkan kebencian satu sama lain. Kurikulum agama tidak boleh digunakan untuk menajiskan, menyalahkan, atau mengkafirkan pihak lain," kata Menag Nasaruddin Umar.

Ia menjelaskan Kurikulum Cinta terus dimatangkan untuk segera diterapkan dan diharapkan menjadi dasar pembelajaran di sekolah agama.

"Mestinya puluhan tahun yang lampau Indonesia memulai seperti ini, tapi tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan," kata Menag Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Suyitno mengatakan penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2025 akan hadir dengan wajah baru yang mengangkat tema ekologi dan teknologi sebagai tema sentral.

Suyitno menekankan pentingnya pembaruan tema konferensi agar tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga sejalan dengan arah pembangunan nasional.

Tema-tema seperti lingkungan hidup, teknologi, hilirisasi, dan ketahanan pangan, dianggap relevan dan mampu menunjukkan posisi pemikiran Islam dalam menjawab tantangan zaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement