Senin 01 Apr 2024 21:05 WIB

Kemenag Luncurkan Iqrona, Panduan Baca Alquran untuk Disabilitas

Iqrona memudahkan disabilitas tadabur Alquran.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Alquran bahasa isyarat yang ditampilkan dalam gelaran Ramadhan Show di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Foto: ANTARA/Asep Firmansyah
Alquran bahasa isyarat yang ditampilkan dalam gelaran Ramadhan Show di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (1/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan Iqro’na di Jakarta, Senin (1/4/2024). Iqro’na merupakan buku panduan praktis membaca Alquran Braille untuk para Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (PDSN).

Panduan ini disebut Iqro' bil-kitabah al-Arabiyah an-Nafirah yang kemudian disingkat menjadi Iqro’na. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, launching Iqro’na ini merupakan solusi inklusif untuk sahabat-sahabat penyandang disabilitas. 

Baca Juga

 “Karya inovatif dari Kementerian Agama ini, untuk menyapa seluruh bagian dari bangsa terutama disabilitas,” ujar Ramdhani saat menghadiri acara Ramadhan Show yang digelar di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin Jakarta, Senin (1/4/2024). 

Balitbang Diklat Kemenag terus berkomitmen untuk memberikan layanan tanpa diskriminasi, khususnya dalam hal pendidikan dan layanan keagamaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. 

Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno mengatakan, Kemenag memiliki komitmen untuk senantiasa memberikan layanan tanpa diskriminasi, termasuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan bagi seluruh umat muslim Indonesia. 

Menurut dia, panduan Iqro’na merupakan salah satu upaya konkret dalam mewujudkan arah kebijakan bagi penyelenggaraan pendidikan Islam yang inklusif.

“Hadirnya Iqro’na ini diharapkan dapat membuka kemungkinan yang lebih besar dalam literasi dan pembelajaran Alquran secara inklusif bagi penyandang disabilitas,” ucap dia.

Hadirnya Iqro’na sebagai panduan praktis membaca Al-Qur’an braille juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syekh Ahmed bin Essa Al-Hazmi. 

Pada kesempatan tersebut, Syekh Al-Hazmi menyatakan komitmennya untuk memproduksi Al-Qur’an isyarat sebanyak mungkin, yang akan dicetak di Madinah untuk menjadi sumber bacaan bagi sahabat-sahabat penyandang disabilitas di seluruh dunia.

“Alquran ini akan menjadi sumber bacaan bagi saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus di seluruh dunia,” kata Syekh Al-Hazmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement