Selasa 19 Mar 2024 10:37 WIB

Sosok PM Baru Palestina Mohammed Mustafa, Pernah Kerja di Bank Dunia

Mustafa menghadapi tugas besar dalam bidang manajemen dan diplomasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Palestina yang baru Mohammad Mustafa (kiri) bersama PM Palestina Mahmoud Abbas,
Foto:

Tepi Barat juga mengalami kekerasan terburuk dalam beberapa dekade dengan serangan Israel yang terjadi di kota-kota besar dan kecil secara rutin di seluruh wilayah tersebut.

Selain mengawasi miliaran bantuan internasional yang diharapkan, Mustafa akan membutuhkan dukungan politik dari Hamas dan para pendukungnya serta kerja sama dari Israel yang ingin memberantas Hamas.

Washington, yang menginginkan PA memainkan peran utama dalam pemerintahan Gaza pascaperang, telah menyerukan reformasi mendalam dalam cara pengelolaannya.

“Fatah berada dalam krisis di Tepi Barat dan Hamas jelas berada dalam krisis di Gaza,” kata ekonom Palestina Mohammad Abu Jayyab, berbicara sebelum penunjukan Mustafa. Menurutnya, Mushtafa dapat mewakili jalan keluar bagi keduanya.

Abbas menunjuk Mustafa sebagai ketua PIF pada 2015. Ia menjabat sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab atas urusan ekonomi dari 2013 hingga 2014. Berbicara di Davos pada 17 Januari lalu, Mustafa mengatakan bencana dan dampak kemanusiaan dari perang saat ini jauh lebih besar dibandingkan satu dekade lalu.

Setidaknya 31.726 orang dipastikan gugur, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan ribuan lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan dan 73.792 lainnya terluka di Gaza.

Israel mengatakan mereka tidak akan pernah bekerja sama dengan pemerintah Palestina mana pun yang menolak untuk menolak Hamas dan serangannya pada 7 Oktober. Menurut penghitungan Israel, serangan Hamas menewaskan 1.200 orang dan 253 orang diculik.

Mustafa, dalam sambutannya di Davos...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement