Mustafa, dalam sambutannya di Davos, menggambarkan serangan 7 Oktober sebagai sesuatu yang disayangkan bagi semua orang. Tetapi juga merupakan gejala dari masalah yang lebih besar, yang telah diderita rakyat Palestina selama 75 tahun tanpa henti.
“Sampai saat ini kami masih meyakini kenegaraan bagi Palestina adalah jalan ke depan, sehingga kami berharap kali ini kita bisa mewujudkannya, sehingga seluruh masyarakat di kawasan bisa hidup aman dan damai,” ujar Mustafa.
Mustafa adalah anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Abbas. PLO mengakui Israel pada awal proses perdamaian pada 1993, berharap untuk mendirikan negara Palestina di wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967, yakni Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
Pejabat pemerintahan Biden sebelumnya mengatakan mereka telah mendesak Abbas untuk membawa darah baru, termasuk teknokrat dan spesialis ekonomi, ke dalam pemerintahan yang diubah untuk membantu memerintah Gaza pascaperang. Namun mereka mengatakan tidak ingin terlihat memberikan tekanan untuk menyetujui atau menolak individu tertentu.
Mustafa mengatakan Otoritas Palestina bisa berbuat lebih baik dalam hal membangun institusi yang lebih baik, menyediakan pemerintahan yang lebih baik sehingga dapat menyatukan kembali Gaza dan Tepi Barat.
Namun, jika kita tidak bisa menghilangkan...