REPUBLIKA.CO.ID, UTRECHT -- Sebuah acara peringatan digelar di Belanda untuk anak-anak Palestina yang wafat dalam serangan Israel di Jalur Gaza, Ahad (17/3/2024).
Sekitar 14 ribu pasang sepatu anak-anak diletakkan di Lapangan Vredenburg di Kota Utrecht oleh Yayasan Penanaman Pohon Zaitun untuk melambangkan korban tragis dari konflik tersebut.
Setiap 10 menit, sepasang sepatu ditambahkan ke pajangan. Hal itu melambangkan frekuensi pembunuhan anak-anak yang mengkhawatirkan di wilayah tersebut.
Pada Jumat, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan jumlah anak-anak di bawah usia dua tahun yang menderita kekurangan gizi akut di Jalur Gaza utara meningkat dua kali lipat dalam sebulan.
At the Vredenburgplein Square in Utrecht, the Netherlands, PRO-PALESTINIANS protestors organised by the Olive Tree Planting Foundation laid out 14,000 SHOES in protest of the Israeli genocide against Palestinians, specifically, children.
Children must NOT bear the brunt of war. pic.twitter.com/AhVDhcO9bu
— Daizy Gedeon (@DaizyGedeon) March 18, 2024
Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari 31.600 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak gugur di daerah kantong tersebut. Hampir 73.700 orang lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
Perang Israel-Hamas telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah blokade. Blokade Israel telah melumpuhkan terhadap sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan. PBB menyebut 60 persen infrastruktur daerah itu telah rusak atau hancur.
Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementaranya pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza.