REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada kisah menarik tentang nasihat ulama terdahulu kepada jamaahnya yang mengungkapkan berbagai kesulitan yang dialami. Kisah ini datang dari ulama Imam Hasan Al Bashri.
Hasan Al Bashri dikenal sebagai ulama sufi yang banyak dikutip petuah-petuah bijaknya. Dia cendekiawan Muslim yang sangat dihormati pada masa kekhalifahan Umayah.
Diceritakan, seorang lelaki mendatangi Hasan Al Bashri lalu menyampaikan keluhan tentang dirinya yang mandul. Lalu, Hasan Al Bashri meminta lelaki tersebut untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Lelaki lain juga menghampiri Hasan Al Bashri kemudian mengungkap kesulitannya ihwal kemiskinan yang dialami. Lalu Hasan Al Bashri meminta lelaki yang mengeluh atas kemiskinannya ini, untuk memohon ampun kepada Allah SWT.
Sedangkan lelaki lain ada yang berkata kepada Hasan Al Bashri bahwa dia telah meminta kepada Allah SWT agar dikaruniai anak. Setelah itu, Hassan Al-Basri meminta lelaki tersebut untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Ada pula yang mengadu kepada Hasan Al Bashri dan mengeluhkan kebunnya yang tandus. Lalu lagi-lagi, Hassan Al Basri meminta lelaki itu untuk mohon ampun kepada Allah SWT.
Setelah menerima beberapa aduan tersebut, seorang lelaki yang ada di majelis Hasan Al Bashri tampak heran, lalu berkata:
أتاك رجال يشكون أنواعاً فأمرتهم كلهم بالاستغفار
"Beberapa lelaki mendatangi engkau dengan mengungkapkan keluh-kesahnya. Kemudian engkau meminta mereka untuk memohon ampun (istighfar)." Mendengar itu, Hasan Al Bashri berkata:
ما قلتُ من عندي شيئًا، إن الله تعالى يقول في سورة نوح
"Apa yang aku sampaikan kepada mereka bukanlah perkataanku, karena Allah SWT telah berfirman dalam Surat Nuh." Adapun ayat dalam surat Nuh yang dimaksud Hasan Al Bashri, ialah:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ
"Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS Nuh ayat 10-12)
Baca juga: Sebutan Istri Nabi Nuh, Luth, Nabi Adam, dan Muhammad SAW Beda dalam Alquran, Mengapa?
Berdasarkan kisah tersebut, dapat dipahami bahwa faktor lain yang menjadikan seseorang mendapat rezeki dan terpenuhi kebutuhannya yaitu karena bertobat memohon ampunan kepada Allah SWT.
Tobat dan memohon ampun atau beristighfar, merupakan salah satu alasan terpenting yang membantu seseorang terbebas dari pengaruh dosa. Bertaubat berarti kembali, dan mencari ampun berarti memohon ampun kepada Allah SWT .
Ketika seseorang bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT, maka terbukalah pintu rahmat dan ampunan baginya. Terhapuskan kekurangan darinya dan diberkahi rezekinya, sehingga tercapai keutuhan dan kebahagiaan hidup.
Sumber: fatora