Senin 20 Nov 2023 22:50 WIB

Kemenag Gandeng Kampus Ternama untuk Wujudkan PTKI Berkelas Dunia

PTKI berkualitas akan tingkatkan peringkat perguruan tinggi Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saat mengumumkan hasil Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2022, Kamis (30/6). Sebanyak 63.717 peserta dinyatakan lulus pada UM PTKIN tahun ini.
Foto: Istimewa
Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) saat mengumumkan hasil Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2022, Kamis (30/6). Sebanyak 63.717 peserta dinyatakan lulus pada UM PTKIN tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) banyak menggandeng sejumlah kampus ternama di luar negeri seperti di Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Timur Tengah. Hal ini dilakukan demi mewujudkan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) Indonesia menjadi kampus yang berkelas dunia (world class university).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Ahmad Zainul Hamdi atau yang akrab dipanggil Inung mengatakan, dalam program ini ada dua model pembelajaran yang dikerjasamakan, yakni mahasiswa PTKI belajar di kampus-kampus terbaik di luar negeri dan mahasiswa dari luar negeri berkuliah di PTKI.

Baca Juga

“Ini jadi ikhtiar internasionalisasi PTKI sehingga diharapkan tidak hanya mengirimkan mahasiswa kita ke luar negeri, tetapi juga menarik mahasiswa luar negeri agar berkuliah di PTKI,” ujar Inung dalam siaran pers yang diterima Republika pada Jumat (17/11/2023). 

Dalam program ini, Kemenag menjalin kerja sama dengan Central Queensland University (CQU) Australia dan Rochester Institute of Technology (RIT), di Rochester, New York, Amerika Serikat. Kerja sama ini dalam bidang pengiriman mahasiswa untuk program MORA Over Seas Student Mobility Award (MOSMA), degree programs (under graduate, master dan Ph.D), exchange student; visiting profesor ship; Joint research; dan double degree.

Inung menjelaskan, peningkatan kualitas kampus di lingkungan PTKI menjadi sebuah keniscayaan yang tak boleh dilewatkan. Kerja sama ini juga bagian dari komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam mewujudkan kampus PTKI makin diakui di level dunia. 

Menurut Inung, kampus-kampus PTKI harus saatnya lebih berani membuka diri dengan kemajuan perguruan tinggi di luar negeri. Dia optimistis lewat kolaborasi positif, kampus PTKI akan banyak mendapatkan manfaat. Tak sekadar dari sisi keilmuan, namun juga jaringan, sumber daya, publikasi dan lain sebagainya. 

Pengembangan kerja sama PTKI Kementerian Agama mencakup berbagai hal, seperti join working group; pameran pendidikan PTKI  dalam mempromosikan perguruan tinggi dan menjaring calon mahasiswa asing, hingga pengembangan kerja sama akademik berupa program-program joint degree, double degree, credit transfer/credit learning.

Selain itu, kerja sama juga bisa dalam upaya pengembangan konsorsium dan pusat unggulan inovasi; pengembangan kerja sama akademik perguruan tinggi; hibah pengembangan konsorsium keilmuan; hibah fasilitasi kerja sama internasional untuk melakukan inisiasi joint degree, double degree, credit transfer/credit learning; hingga bimtek kerja sama akademik.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag, Thobib al-Asyhar menyampaikan bahwa kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri sebetulnya sudah berjalan lama. Namun, hal tersebut perlu pembaharuan agar menyegarkan semangat kolaborasi internasional. 

"Kita ingin membangkitkan kembali terkait dengan kerja sama internasional. Yang jelas, kita ingin PTKI bisa diakui oleh global," ucap dia. 

Thobib menambahkan, kerja sama internasional ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan kampus-kampus PTKI. Di antaranya,  peningkatan jurnal di kampus PTKI yang terindeks Scopus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement