Jumat 17 Nov 2023 13:06 WIB

Direktur Zakat Wakaf Kemenag Dorong Mahasiswa Jadi Duta Gerakan Sadar Zakat

Salah satu stakeholder gerakan zakat yang penting adalah mahasiswa

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Republik Indonesia, Prof Waryono mendorong mahasiswa untuk menjadi duta gerakan sadar zakat baik dalam lingkup keluarga, lingkungan serta kampus.
Foto: Dok FOZ
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Republik Indonesia, Prof Waryono mendorong mahasiswa untuk menjadi duta gerakan sadar zakat baik dalam lingkup keluarga, lingkungan serta kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Prof Waryono mendorong mahasiswa untuk menjadi duta gerakan sadar zakat, baik dalam lingkup keluarga, lingkungan, maupun kampus. 

“Salah satu stakeholder gerakan zakat yang penting adalah mahasiswa. Diharapkan memberikan dampak yang positif dapat memberikan sinergi yang baik dari sisi akademik dan literasi,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Zakat goes to Campus, Rabu (15/11/2023) di Universitas Indonesia.

Senada, Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman mengatakan, mahasiswa dianjurkan untuk mempelajari zakat dan mengikuti perkembangan zakat dengan cara berkontribusi dalam pengelolaan zakat.

“Zakat itu memiliki banyak hal yang menarik karena bicara mengenai zakat itu, yakni spirit berbagi dan literasi,” katanya. 

Sementara seseorang yang mendistribusikan zakat, yaitu amil, kata Bambang, merupakan sebuah profesi yang menghasilkan profit dari zakat.

“Benefit yang didapatkan jika mendapatkan profit dari zakat adalah kita sebagai pekerja mendapatkan penghasilan yang suci di antara segala penghasilan yang ada di dunia dan tertulis di Alquran. Maka dari itu, profesi amil adalah profesi menarik yang menciptakan ketenangan dalam kehidupan dengan menghasilkan penghasilan yang halal jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan prinsip zakat yang baik,” ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jendral Iluni UI H Ahmad Fitrianto juga menyebut kesuksesan zakat akan tercipta ketika semua orang di negeri ini terpanggil untuk menjadi bagian zakat nasional. 

Selain itu, redaktur Republika.co.id, Fuji Pratiwi, S.Si juga mengatakan media massa memiliki tugas, yaitu penyeimbang dari publik dan kekuasaan. “Nah, mahasiswa juga harus memiliki keinginan dan rasa penasaran mengenai zakat, serta tidak lupa mengeluarkan zakat dari penghasilan yang didapatkan saat usia produktif,” katanya. 

Agenda ini juga turut dihadiri oleh Fauzi Indrianto - Bendahara Umum Forum Zakat Wilayah DKI Jakarta, Lisa Listiana, S.E., M.A.k., Ph.D. - Founder of WaCIDS (Waqf Center for Indonesian Development Studies) and FEB UI Lecturer, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D. - Direktur Penelitian dan Pengembangan BAZNAS RI. Zakat goes to Campus berlangsung selama dua hari, 15-16 November di Selasar FEB Universitas Indonesia diwarnai dengan Showcase Expo, Games, Berbagi Sarapan Gratis, dan berbagai lomba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement