Ahad 10 Sep 2023 16:58 WIB

MUI Sampaikan Duka Mendalam Atas Musibah Gempa di Maroko

MUI ikut prihatin atas musibah yang menimpa Maroko.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.
Foto: EPA-EFE/JALAL MORCHIDI
Dua anak berjalan di puing-puing reruntuhan akibat gempa di Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Setidaknya 800 orang dilaporkan meninggal dan 600 orang terluka. Gempa Jumat (8/9/2023) tersebut bermagnitude 6,8.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan duka yang mendalam atas musibah gempa bumi yang melanda Maroko. Hal itu disampaikan melalui Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.

"Atas nama Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, saya menyampaikan duka mendalam atas musibah yang melanda Maroko. Untuk semua korban yang wafat dalam musibah gempa besar ini, saya sampaikan, "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahummagh firlahum warhamhum wa afihim wa'fu anhum," ucapnya dalam keterangan tertulis, Ahad (10/9/2023).

Baca Juga

Sudarnoto mendoakan warga Maroko yang sedang dalam perawatan agar bisa segera sembuh. "Dan bagi saudara-saudara kita lainnya yang masih dalam pencarian, semoga selamat dan sehat. Tim penyelamatan dan evakuasi juga diberi kemudahan oleh Allah. Amin," ujarnya.

MUI ikut prihatin atas musibah yang menimpa Maroko. "Kepada Raja dan seluruh rakyat dan bangsa Maroko, serta keluarga yang ditinggalkan akibat musibah ini dengan segala hormat MUI ikut prihatin. Semoga senantiasa bersabar, tawakal atas takdir Allah ini," kata Sudarnoto.

Dia juga berdoa semoga Allah SWT memberikan jalan kemudahan untuk proses pemulihan, menata kembali, dan membangun Maroko dengan baik untuk menjadi bangsa besar dan kokoh.

"Kesedihan Maroko adalah kesedihan bersama termasuk umat Islam Indonesia. Ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan siapapun, baik pribadi, lembaga sosial kemasyarakatan, maupun lembaga filantropi dan pemerintah," ucapnya.

Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam menyebabkan sekitar 820 orang meninggal dunia. Bangunan-bangunan di kota tua yang berlokasi di Marrakech juga rusak termasuk masjid yang dibangun pada abad ke-12.

Pada Sabtu (9/9/2023), doa dan tawaran bantuan berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Juru bicara International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Tommaso Della Longa menyatakan unit respons darurat siap dikerahkan ke Maroko.

Sejumlah pemimpin negara turut menyampaikan duka yang mendalam atas musibah bencana alam yang terjadi di Maroko. Di antaranya Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang menyampaikan ucapan dukacita kepada Raja Mohammed VI. Juga Perdana Menteri dan Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, yang berharap pemulihan segara dapat dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement