Sabtu 26 Aug 2023 11:05 WIB

Picu Kemarahan Muslim, Denmark Akhirnya Larang Pembakaran Alquran

Mereka yang bersalah dapat didenda atau dijatuhi hukuman hingga dua tahun penjara.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar salinan Alquran sambil diawasi oleh petugas polisi saat dia melakukan protes di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, 21 Januari 2023.
Foto:

Pihak berwenang Iran lantas memanggil diplomat Denmark dan Swedia, dengan tujuan menghukum mereka atas serangkaian aksi penodaan di kedua negara.

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, selama sebulan terakhir mengatakan telah terjadi lebih dari 170 demonstrasi. Termasuk di dalamnya beberapa yang disertai pembakaran Alquran, di depan kedutaan besar negara-negara mayoritas Muslim dan di tempat lain di Denmark. Protes yang umumnya berskala kecil ini seringkali mengecam Islam dan imigrasi Muslim.

"Hal ini menempatkan Denmark dalam situasi kebijakan luar negeri yang sulit. Pemerintah tidak bisa hanya duduk dan membiarkan hal itu,” kata Wakil Perdana Menteri Denmark Jakob Ellemann-Jensen.

Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard menyebut aksi tersebut sebagai penemuan yang ditargetkan terhadap pembakaran Alquran. Hal ini merusak keamanan warga Denmark, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

Saat menyampaikan kebijakan tersebut, Hummelgaard berjanji kerangka kerja yang sangat luas untuk kebebasan berekspresi akan tetap ada di Denmark. Rancangan undang-undang tersebut, tidak akan berlaku pada pakaian atau gambar satir. Hal ini juga tidak akan membatasi kritik terhadap agama.

"Saya pikir ada cara yang lebih beradab untuk mengungkapkan pendapat Anda, dibandingkan dengan membakar segalanya,” ujar dia.

Kritikus Denmark segera mengecam...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement