Senin 25 Sep 2023 22:11 WIB

MUI: Belanda Jangan Biarkan Ada Aksi Kebencian Terhadap Islam

Belanda harus tegas terhadap mereka yang memfitnah dan menghina Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi aksi bela Alquran.
Foto: AP
Ilustrasi aksi bela Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan bahwa sekelompok orang Belanda yang menamakan dirinya sebagai Patriotische Europaer Gegen die Islamisieurung des Abendlandes (Pegida) atau Patriot Eropa Melawan Islamisasi di Barat telah melakukan tindakan yang benar-benar menyakiti khususnya umat Islam.

Aksi yang dilakukan antara lain di depan beberapa kantor kedutaan negara Muslim termasuk KBRI, ini benar-benar menunjukkan dengan kasatmata penghinaan dan kebencian terhadap Islam dan umat Islam. 

Baca Juga

"Aksi di depan kantor kedutaan negara Muslim ini sekaligus juga mengesankan kuat adanya kesengajaan Pegida untuk menyatakan kebenciannya kepada umat Islam Indonesia, Pakistan, Turki dan umat Islam dari mana pun," kata Sudarnoto kepada Republika, Senin (25/9/2023)

Sudarnoto mengatakan, aksi yang sebetulnya sudah pernah dilakukan beberapa waktu sebelumnya ini memang diarahkan kepada imigran Muslim di Belanda dan Eropa secara umum. Seperti yang dilakukan kelompok nasionalis ekstremis Paludan dan Salwan Momika di Swedia. Pegida ini juga menunjukkan sikap anti mereka kepada imigran Muslim dan juga Islam sekaligus. 

MUI menegaskan, aksi tersebut sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang diadopsi PBB. Membiarkan dan memberikan ruang sekaligus melindungi kelompok ekstrimis seperti itu adalah merupakan pengkhianatan terhadap keputusan PBB dan tentu merusak kemanusiaan. 

"Pemerintah Belanda dan pemerintah mana pun di Eropa seharusnya memiliki kepekaan atau sensitivitas terhadap hal ini. Jangan berdalih kepada upaya menghormati prinsip freedom of expression lalu membiarkan kelompok yang ternyata justru merusak kehormatan dan kedaulatan individu, komunitas dan kepercayaan kepada agama. Ini dua hal yang sangat bertentangan," ujar Sudarnoto.

Sudarnoto menyampaikan, sangat diharapkan pihak aparat dan pemerintah setempat benar-benar menunjukkan niat tulus mereka untuk bersikap adil dengan cara memberikan sanksi terhadap siapa saja yang telah merendahkan ajaran agama dan menyakiti umat beragama termasuk umat Islam. Islamofobia tampak terus menunjukkan sikapnya yang terang-terangan terutama di Eropa.

"Karena itu saya ingin menyerukan kepada para tokoh lintas agama dan aktivis HAM di Eropa khususnya untuk saling bahu membahu, bekerjasama, meneguhkan semangat dan langkah bersama melakukan langkah taktis dan beradab meyakinkan pemerintah dan semua pihak untuk menghentikan Islamofobia," kata Sudarnoto.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri ini mengatakan, Duta Besar Belanda di Jakarta seharusnya memberikan keterangan terbuka dan meyakinkan semua bahwa pemerintah Belanda akan menghentikan aksi-aksi yang tidak terhormat dan tidak beradab yang dilakukan kelompok ekstremis itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement