Orang tua siswa mendaftarkan mereka sebagai perempuan tanpa akta kelahiran, yang tidak diperlukan untuk memulai sekolah menengah, lanjut pernyataan itu.

Gugatan tersebut menuduh Edmond Memorial mengizinkan siswa trans untuk terus menggunakan kamar mandi wanita bahkan setelah EG memberi tahu asisten kepala sekolah Maryjel Cochrane tentang identitas gender mereka.

Gooden menuduh bahwa pemukulan kamar mandi berikutnya meninggalkan putrinya dengan "cedera fisik dan mental yang parah, sakit dan penderitaan fisik dan mental yang parah, dan tekanan emosional yang parah." 

Sebelumnya dilaporkan bahwa banyak orang terlibat dalam pertarungan 26 Oktober itu. Gugatan Gooden tidak menyebutkan korban lain.

Dalam pesan video yang dikirim ke orang tua dua bulan setelah kejadian, Inspektur Dr. Angela Grunewald membenarkan bahwa tersangka penyerang tidak lagi terdaftar di Edmond Memorial.

Grunewald juga mengakui bahwa kebijakan kamar mandi negara telah dilanggar selama dugaan perkelahian tersebut, dan mengatakan bahwa "konsekuensi diberikan untuk kejahatan dan pelanggaran hukum."

Ikuti Whatsapp Channel Republika