Kamis 20 Apr 2023 19:05 WIB

Muhammadiyah Salurkan Kado Lebaran untuk Warga Palestina

Muhammadiyah melakukan aksi solidaritas untuk warga Palestina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Muhammadiyah Aid, Bachtiar Dwi Kurniawan, menyampaikan bahwa diberitakan warga Palestina terusik saat menjalankan ibadah Ramadhan oleh Israel yang melakukan intimidasi dan kekerasan kepada warga Palestina. Berbagai kecaman atas kebrutalan Israel mengalir deras tapi belum menurunkan eskalasi dan penderitaan warga Palestina.

Bachtiar mengatakan, menyikapi kondisi tersebut, Muhammadiyah melakukan aksi solidaritas untuk warga Palestina dengan mengirimkan ribuan paket bantuan Ramadhan yang terdiri dari paket berbuka puasa (ifthar), paket sembako dan kado lebaran berupa pakaian.

Baca Juga

"Lokasi distribusi bantuan Muhammadiyah yang dikelola oleh Muhammadiyah Aid dan LazisMu yakni di Gaza, Yerusalem, Hebron dan Ramallah," kata Bachtiar melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (20/4/2023).

Bachtiar mengatakan, Muhammadiyah menggandeng mitra lokal terpercaya yang biasa menyalurkan paket bantuan ke lokasi-lokasi yang ada di Palestina. Adapun mitra lokal tersebut adalah At-Takween, Wafaa Microfinance and Capacity Building, dan Wowen's Center Al Thouri Silwan (AwC).

Ia menjelaskan, paket bantuan kemanusiaan Ramadhan bagi Palestina ini adalah serangkaian model dukungan kepada Palestina yang tidak pernah surut dari Muhammadiyah. Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Aid dan LazisMu mengembangkan program yang tidak hanya jangka pendek, karitatif, tetapi juga mengembangkan program jangka menengah melalui pemberdayaan usaha warga Palestina di beberapa titik di Palestina, baik yang Jalur Gaza dan di Tepi Barat (West Bank).

"Sedangkan program jangka panjang yang dilakukan adalah dengan memberikan beasiswa kepada warga Palestina yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi Muhammadiyah. Bahkan program beasiswa bagi warga Palestina ini juga tidak menutup kemungkinan bagi warga Palestina yang ingin menempuh studi lanjut di perguruan tinggi non Muhammadiyah," ujar Bachtiar.

Bachtiar menambahkan, semoga dukungan kemanusiaan Muhammadiyah bisa meringankan beban dan penderitaan warga Palestina. Semoga negara Palestina bisa segera terwujud serta hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement