REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) mengecam keras serangan brutal polisi Israel terhadap kaum Muslimin yang sedang sholat berjamaah dan itikaf di dalam Masjid Al Aqsa pada Rabu 5 April 2023.
Ketua Umum Ikadi, Dr KH Ahmad Kusyairi Suhail MA, mengatakan tindakan pasukan pendudukan Israel, yang menyerbu halaman Masjid Al Aqsa dan menyerang kaum Muslimin di bulan suci Ramadhan jelas merupakan tindakan anarkisme yang menodai kemuliaan tempat dan bulan yang seluruh umat Islam di dunia mengagungkannya, yakni Ramadhan.
Pasukan Israel menyerang dengan pentungan dan peluru karet terhadap rakyat Palestina yang sedang sholat berjamaah dan juga menangkap sejumlah warga Palestina.
"Ikadi meminta Pemerintah Indonesia memaksimalkan peran politik luar negerinya untuk mengakhiri pendudukan dan mencari solusi terbaik bagi kemerdekan perjuangan Palestina, yang telah berjasa sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," kata dia dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (8/4/2023).
Serangan brutal tersebut, kata Kusyairi, bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional sehubungan dengan penghormatan terhadap situs-situs suci agama.
"Serangan pasukan Israel tersebut bukan hanya melukai sejumlah kaum Muslimin saja, melainkan juga menghancurkan dan merusak properti di dalam situs Masjid Al Aqsa," ujarnya.
Secara terpisah, sejumlah infrastruktur di Gaza seperti rumah, fasilitas kesehatan dan sekolah hancur pada Jumat akibat serangan pasukan Israel di Jalur Gaza, demikian menurut kesaksian seorang warga Palestina dan sejumlah pejabat.
Pemboman oleh Israel juga menyebabkan kerusakan sejumlah lahan pertanian dan kendaraan, menurut laporan Anadolu.
Tak hanya itu, serangan Israel pada malam hari juga menyebabkan kerusakan Rumah Sakit Anak Al Durrah di sebelah timur Kota Gaza. Serangan tersebut tak menimbulkan korban luka, kata Kementerian Kesehatan di Gaza dalam sebuah pernyataan.
"Serangan Israel telah menimbulkan kebingungan dan ketakutan di antara staf-staf medis, anak-anak yang sakit serta para pendampingnya," kata pernyataan itu.
Kementerian Pendidikan di Gaza juga mengumumkan kerusakan salah satu fasilitasnya di sebelah timur Gaza akibat serangan itu.
Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan bahwa pemboman Israel di lahan pertanian di sebelah timur Kota Gaza juga telah menyebabkan sebuah rumah hancur, tanpa adanya korban jiwa.
Seorang warga di wilayah Tuffah di bagian timur Gaza, Abu Maher, mengatakan bahwa serangkaian ledakan besar akibat serangan Israel terjadi pada Jumat pagi buta.
"Kami tidak mengerti motif di balik serangan di wilayah-wilayah penduduk sipil," kata dia.
Pasukan Israel melancarkan serangan udara di Gaza pada Jumat pagi sebagai balasan atas tembakan roket dari Lebanon.
Tentara Israel pada Kamis mengatakan bahwa setidaknya 30 roket ditembakkan dari bagian selatan Lebanon ke Israel.
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Situasi ini terjadi setelah pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur. Mereka secara paksa mengusir jemaah Palestina dari masjid tersebut selama dua malam berturut-turut.
Polisi Israel menyerang puluhan jamaah di kompleks Masjid Al Aqsa sebelum fajar pada Rabu (5/4/2023). Polisi Israel menyatakan, penyerangan itu sebagai tanggapan atas kerusuhan.