REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendorong perempuan Indonesia semakin banyak berperan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Ketua Koordinasi Bidang Pemberdayaan Perempuan-Majelis Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPP ICMI) Herawati Tarigan mengatakan faktor ekonomi memiliki pengaruh besar terhadap upaya pembangunan nasional dan pembangunan dan kualitas keluarga.
Menurutnya banyak orang yang gagal dalam membangun keluarga yang tentram dan bahagia karena tak mampu mendirikan ekonomi keluarga. Ia mencontohkan seperti pada krisis ekonomi yang terjadi pada 1998.
Saat itu, banyak kepala keluarga yang diberhentikan dari pekerjaannya hingga tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Imbasnya, banyak rumah tangga yang hancur karena tidak bisa terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga.
Lantaran tidak mampu membangun ekonomi keluarga yang baik, menurut Herawati keluarga pun tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Ini akan dapat berujung pada sering terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga yang memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian. Menurutnya perempuan dalam hal ini para istri harus dapat menjadi membantu menjadi penopang ekonomi keluarga.
"Upaya memandirikan ekonomi keluarga tak terlepas dari upaya meningkatkan wawasan pengetahuan keterampilan dan kemampuan manajemen ekonomi kreatif terutama bagi perempuan dalam hal ini istri untuk menopang ekonomi keluarga," kata Herawati dalam Webinar yang diselenggarakan Bidang Kesehatan, Perempuan, Anak dan Pemuda, Departemen Pemberdayaan Perempuan, MPP ICMI dengan tema Perempuan dan Pemberdayaan Ekonomi yang berlangsung pada Jumat (9/12/2022) malam.
Menurutnya saat ini para perempuan memang telah menunjukan peran yang signifikan dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan ekonomi bangsa. Data ICMI menunjukan bahwa para perempuan dan ibu rumah tangga berperan meningkatkan ekonomi dalam sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 53,76 persen di mana para pekerja pada UMKM tersebut sebanyak 97 persen adalah perempuan.
Namun demikian kontribusi perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan nasional perlu semakin ditingkatkan. Untuk itu ICMI berupaya mengedukasi perempuan tentang bagaimana berperan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.