Senin 17 Oct 2022 18:14 WIB

Haji Misbah dan Muhammadiyah

Haji Misbah dikenal sebagai mubaligh, pengusaha batik, jurnalis, dan aktivis.

Haji Mohamad Misbah, tokoh pergerakan Muhammadiyah. Haji Misbah dan Muhammadiyah
Foto:

Haji Misbah di buang ke Manokwari

Karena sepak terjangnya membuat gerah pemerintah Kolonial, Haji Misbah ditangkap lagi pada 16 Mei 1922. Kali ini Haji Misbah dibuang ke Manokwari, Papua (sekarang masuk Papua Barat). Setelah 2 tahun di penjara di Jawa, pada 22 Juli 1924 menggunakan kapal Pijnaker Hortidje ia menuju Manokwari. Di pembuangannya di Manokwari tidak menyurutkan semangatnya membangun basis kekuatan.

Mengutip dari Muarif dalam Covering Muhammadiyah, Haji Misbah sewaktu diinternir di Manokwari tetap menjalin komunikasi yang intens. Salah satunya dengan Muhammad Abu Kasim, seorang muslim dari Ambon yang memiliki usaha ekspedisi bernama Firma Abdullah Lie.

Lewat jasa ekspedisi ini Haji Misbah dapat memesan beberapa barang yang hanya bisa didapatkan di Jawa. Salah satunya berlangganan Majalah Suara Muhammadiyah.

Dari hasil korespondensi Haji Misbah dan Muhammad Abu Kasim, muncul gagasan mendirikan Muhammadiyah di Ambon, Maluku. Selanjutnya Muhammad Abu Kasim yang seorang keturunan Tionghoa ini mengajak temannya Au Yong Koan dan Abdurrahman Didin untuk merintis berdirinya Muhammadiyah di Ambon, Maluku.

Haji Misbah di Manokwari tetap berkorespondensi dengan aktivis kiri di Solo. Ia bahkan sempat menulis tulisan berseri tentang Islam dan Komunisme di Medan Moeslimin. Di Manokwari ia juga mendirikan Serikat Rakyat Manokwari dan memiliki banyak pengikuti. Salah satu pengikut yang paling setia adalah Sakimin.

Kehidupan di Manokwari memang berat, khususnya dalam urusan kesehatan. Penyakit TBC dan wabah Malaria menjadi momok yang paling menakutkan saat itu. Akhirnya Haji Misbah yang dikalahkan oleh Malaria. Pada 24 Mei 1926 ia meninggal dunia oleh malaria. Satu tahun sebelumnya, pada 10 Juli 1925 Istrinya meninggal kena Malaria. Keduanya dikubur di kompleks pemakaman kuno fanindi (sekarang di Jalan Merdeka) Manokwari.

Sedangkan anak-anak Haji Misbah yang berjumlah 3 orang dipulangkan ke Surakarta dengan ditemani Sakimin, pengikuti setia Haji Misbah saat di Manokwari.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2022/08/10/haji-misbah-dan-muhammadiyah/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement