Ahad 09 Oct 2022 01:51 WIB

Orang Pelit tidak Disukai Manusia dan Dimurkai Allah SWT

Menjadi orang pelit merugikan diri sendiri.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Orang Pelit tidak Disukai Manusia dan Dimurkai Allah SWT
Foto: republika
Orang Pelit tidak Disukai Manusia dan Dimurkai Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU KH Zulfa Mustofa menyebut orang yang pelit tidak disukai oleh banyak pihak. Nabi Muhammad SAW menyebut selain tidak disukai manusia, orang yang pelit dan tidak pernah bersedekah juga dimurkai oleh Allah SWT.

"Janganlah kita menjadi orang yang pelit, tidak mau sedekah dan tidak mau berbagi, karena itu akan merugikan kita sendiri. Kita tidak akan disukai dan dimurka Allah SWT, karena rezeki yang diberikan-Nya kepada kita untuk disalurkan kepada orang yang disekitar," ucap dia dalam kegiatan kajian Sunnah Rasul: Jalan Menuju Taqwa, yang digelar di Masjid At-Thohir, Depok, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Orang Sunda zaman dulu disebut memiliki pesan yang terkenal, yaitu orang pelit susah masuk surga karena konon di atas pintu surga ada tulisan besar, 'pelit dilarang masuk'. Bukan hanya itu, ada juga nyanyian yang berbunyi, "Orang yang pelit, orang yang medit, orang yang koret, jauh dari manusia, jauh dari Allah SWT, jauh dari surga, dekat dengan api neraka."

"Kalau diperhatikan, ini betul sekali. Coba kalau kita punya teman pelit, males kumpul sama dia. Kalau lagi main bareng, bilangnya kartu ATM-nya ketinggalan, nggak bawa uang. Orang jadinya tidak ada yang suka," lanjut dia.

Kiai Zulfa pun berpesan agar janganlah menjadi orang yang pelit, tidak mau sedekah dan tidak mau berbagi, karena hal itu akan merugikan diri sendiri. Ketika sedang memiliki sesuatu, baiknya dibagi saja karena nanti dengan sendirinya rezeki yang baru akan datang.

Perihal sedekah, ia pun menyebut ada yang dibilang pahalanya 10, 100, 700, bahkan lebih. Orang yang bersedekah kepada orang susah yang tidak dikenal pahalanya 10, kalau susah dan kenal seperti tetangga pahalanya 100.

Sementara sedekah kepada orang yang kesusahan, kenal, tetangga dan saudara, pahalanya bisa mencapai 700. Terakhir, sedekah kepada apa-apa yang nilai manfaatnya bisa terus mengalir, nilai pahalanya bisa lebih dari 700.

"Contoh membangun masjid, membangun pesantren, membangun madrasah, perpustakaan, memondokkan anak yatim atau anak yang pintar, ini termasuk yang pahala 700 lebih itu. Kita boleh memilih mau bersedekah ke siapapun, semua tetap harus dikasih. Namun Allah SWT dalam Alquran menyebut didahulukanlah orang terdekat," ucapnya.

Terakhir, Kiai Zulfa menyampaikan sedekah ini memiliki makna yang luas, seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Dalam hdis riwayat Muslim, Jabir bin ABdillah RA menyebut Rasul bersabda, "Setiap kebaikan (perbuatan baik) itu sedekah."

Bahkan, ia juga menyebut senyum yang diberikan kepada saudara, teman atau siapapun yang ditemui, oleh Nabi Muhammad juga dinilai sebagai sedekah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement