REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa mengerahkan empat tim respons tanggap darurat di wilayah Jabodetabek. Akibat intensitas hujan yang deras sebagian wilayah jabodetabek tergenang banjir. Tim Alfa ditugaskan di Pondok Labu, tim Beta di Pasar Minggu, tim Carli di Ciputat Baru, dan tim keempat berada di Pendopo Eyang Agung pada Kamis (6/10/2022) malam.
“Pondok Labu memiliki jumlah penyintas yang meninggal dan luka-luka paling banyak, tepatnya di MTsN 19. Sedangkan di Pasar Minggu, ketinggian air mencapai ketinggian paling tinggi yakni lima meter. Hal serupa tidak jauh berbeda di Ciputat Baru, wilayah di sana sering terendam banjir namun kali ini di luar dugaan,” kata Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.
Sebelumnya di MTsN 19 Pondok Labu terlapor tiga siswa meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTs N 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis.
Hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa robohnya tembok itu diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 Wib.
Tim Dompet Dhuafa turut membantu asesmen data terdampak hingga monitoring ketinggian air dan evakuasi masyarakat terdampak. “Tim Ciputat Timur saat ini masih melakukan evakuasi di perumahan Ciputat Baru. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa,” kata salah satu tim evakuasi yang sedang bertugas, Adi Mallo Sumarna.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyatakan bahwa wilayah Ibu Kota DKI Jakarta masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan dapat disertai petir serta angin kencang hingga Jumat (7/10/2022).