REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam besar Al-Azhar Ahmed El-Tayyeb telah menyampaikan belasungkawa kepada Keluarga Kerajaan Inggris, pemerintah, dan rakyat Inggris atas kematian Ratu Elizabeth II. "Almarhum Ratu telah mempersembahkan hidupnya untuk melayani bangsa dan rakyatnya. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada Yang Mulia Raja Charles, keluarga Kerajaan, dan rakyat Inggris atas meninggalnya Ratu Elizabeth II," kata El Tayyeb apda twitternya, dilansir di Ahram Online, Jumat, (9/9/2022).
Bagi El Tayyeb, Ratu adalah kepala negara yang unik, berkomitmen dan sangat dihormati. Dia mendedikasikan hidupnya untuk melayani bangsa dan rakyatnya.
Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi dan Gereja Ortodoks Koptik juga berduka atas mendiang ratu kemarin. Pada Juli 2018, El Tayyeb bertemu Ratu Elizabeth di Kastil Windsor selama kunjungan resminya ke Inggris.
Ratu Elizabeth II, raja terlama di Inggris meninggal pada Kamis sore (8/9/2022) dalam usia 96 di Kastil Balmoral Skotlandia setelah memerintah selama 70 tahun. Putranya, Pangeran Charles Charles yang berusia 73 tahun, segera dinobatkan sebagai Raja Charles III.
Pada November 2021, pangeran saat itu mengunjungi Mesir bersama istrinya Camilla Parker dalam kunjungan ketiganya ke negara itu setelah kunjungan sebelumnya pada 2006 dan 1981. Dalam kunjungan tersebut, Charles bertemu dengan Presiden El Sisi.
Ia mengadakan pembicaraan dengan pejabat Mesir untuk membahas kerja sama Inggris-Mesir di bidang perubahan iklim. Charles juga bertemu dengan El Tayyeb untuk membahas kerjasama untuk mempromosikan toleransi beragama.